Kamu Punya Gangguan Cemas dan Panik? Waspada! Kenali Penyebab dan Cirinya

Ilustrasi seseorang cemas
Sumber :
  • Pexels / Engin Akyurt

Cerita KitaKecemasan atau panik adalah sebuah reaksi normal ketika seseorang menghadapi suatu masalah yang cukup pelik atau berlebihan.

 

Seseorang akan merasa ketakutan setiap saat dan tidak percaya diri. Namun kepanikan dan juga rasa cemas berlebih bisa mengganggu kehidupan sehari-hari penderintanya apabila dirasakan secara terus menerus. 

 

Gangguan cemas atau panik juga bisa menjadi penyakit mental serius jika tidak segera ditangani. Oleh sebab itu penting mengetahui jenis, gejala, dan cara mengatasinya.

 

Cerita kita mengutip dari Hidup Sehat tvOne pada 3 November 2022, bersama Elizabeth Santosa selaku Psikolog. Berikut ulasannya.

 

Seseorang akan cenderung cemas saat merasa ketakutan atau khawatir. Sementara hal tersebut merupakan sebuah respons atau alarm alami.

 

Biasanya cemas bisa membuat seseorang ketakutan dan dapat mengubah biokimia di dalam tubuh, contohnya sakit perut dan keluar keringat dingin.

 

Jika hal tersebut terus menerus terjadi maka akan mengganggu. Jadi seseorang perlu mengontrol tingkat kepanikan dengan menghadapi rasa cemas, seperti kedamaian hati dan kesehatan jiwa.

 

Lalu apa saja ciri-ciri dan penyebab dari gangguan cemas?

 

1. Deg degan atau gelisah

Cemas merupakan respon alami dari tubuh, namun jika terjadi terus menerus dan berangsur lebih lama, maka seseorang perlu waspada.

 

Sementara itu penyebab gangguan cemas sendiri bisa terjadi karena ketakutan yang berlebihan.

 

2. Pengalaman masa lalu yang traumatis

Selain gelisah hal lain yang bisa memicu cemas salah satunya adalah pengalaman masa lalu yang traumatis.

 

Segala sesuatu yang berkaitan dengan kekhawatiran masa depan atau masa lalu bisa memicu cemas dan tentunya bisa membahayakan seseorang.

 

3. Kecenderungan diwariskan atau genetik

Banyak faktor yang bisa menimbulkan cemas, bisa dikarenakan genetik dan pola asuh. Biasanya orang tua yang sering cemas atau overprotective dan overdisiplin atau terlalu perfeksionis akan menimbulkan kecemasan pada anak.

 

4. Sensitivitas terhadap Karbon Monoksida

Ada sebagian orang yang sensitif terhadap lingkungan, misalnya pada bau-bauan yang sifatnya menyengat, contoh seperti Karbon Monoksida. 

 

Cemas sendiri dipicu oleh rasa takut, sementara rasa takut dibagi menjadi dua yakni rasional dan irasional. Lalu bagaimana hal ini bisa terjadi?

 

Elizabeth mengatakan bahwa ada rasa takut yang rasional, misalnya seperti ketakutan pada hewan buas yang tentu kebanyakan orang juga merasakannya.

 

Namun apabila seseorang merasa ketakutan terhadap suatu hal tertentu misalnya ketakutan terhadap semut, tentu semua orang tidak merasakannya dan inilah yang disebut dengan ketakutan irasional. 

 

Biasanya ketakutan yang irasional atau sudah masuk gangguan kecemasan tinggi bisa dikatakan punya kecenderungan irasional.

 

5. Pemikiran Katastropic

Terlalu fokus pada gejala fisik kecil dan mempercayai bahawa hal tersebut akan semakin parah disebut dengan pemikiran Katastropik.

 

Elizabeth menyebut bahwa semua hal berawal dari pikiran. Maka nantinya ketika ada rasa cemas akan muncul berbagai reaksi kimia dalam tubuh seseorang. 

 

Perlu diketahui ada banyak faktor yang bisa membuat seseorang merasa cemas. Salah satu jenis gangguan kecemasan sendiri  adalah cemas anxiety yakni perasaan gugup atau gelisah.

 

Biasanya orang akan cemas ketika berhadapan dengan situasi tertentu, seperti sebelum wawancara kerja, sebelum ujian, ketika mengambil keputusan penting, atau ketika menunggu hasil pemeriksaan dokter.

 

Rasa stres sendiri merupakan reaksi alami dari tubuh yang sebenarnya bermanfaat untuk membuat seseorang lebih berhati-hati.

 

Akan tetapi, rasa cemas juga bisa jadi tidak baik atau mengganggu kesehatan jika berlebihan, sulit dikontrol, hingga mengganggu aktivitas, sehingga kondisi inilah yang dimaksud dengan gangguan kecemasan.