Danone Indonesia Raih Tiga Penghargaan Platinum dan Satu Emas dalam WSO Indonesia Safety Culture Awards 2025 M
Jakarta – Danone Indonesia dianugerahi tiga penghargaan Platinum dan satu penghargaan Emas dalam WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2025. Apresiasi ini merupakan pengakuan atas komitmen luar biasa Danone Indonesia dalam menerapkan dan mempertahankan budaya keselamatan yang kuat dalam keseluruhan operasional perusahaan.
Penghargaan yang diadakan di Hotel Bidakara Jakarta (02/05) ini turut dihadiri secara langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan, Prof. Yassierli S.T., M.T., Ph.D . Penghargaan WISCA 2025 diikuti oleh lebih dari 114 perusahaan dari seluruh Indonesia, dari berbagai bidang industri, dimana hanya 30 perusahaan yang meraih penghargaan ini dari kategori perunggu sampai platinum.
Empat diantaranya berhasil didapatkan oleh PT. Sarihusada Generasi Mahardhika (Platinum), PT. Sugizindo (Platinum), PT. Nutricia Indonesia Sejahtera (Platinum), PT. Tirta Investama Mekarsari (Emas) yang merupakan bagian dari Danone Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D selaku Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia turut memberikan apresiasinya atas kegiatan WISCA 2025.
“Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi dan itu belum mencakup sektor informal. Hal ini menjadi alarm bagi kita semua terutama di Kementerian Ketenagakerjaan. Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya memberikan yang terbaik, tetapi kenyataannya masih ada ribuan perusahaan di Indonesia yang belum menerapkan Budaya K3,” tutur Yassierli.
“Saya ingin mengajak kita semua untuk mari bersama lihat, apa yang telah kita bangun melalui penyelenggaraan WISCA setiap tahunnya, sebagai sebuah fondasi besar bagi pembangunan Budaya K3 di Indonesia. Upaya ini menjadi salah satu cara kita menyongsong Indonesia Emas 2045, dimana kita tidak bisa lagi menggunakan budaya kerja yang lama, yang belum memperhatikan Budaya K3, ketika kita ingin menjadi negara maju. Saya perlu menekankan bahwa zero accident bukan berarti zero fatality. Jika kita hanya mengejar angka tanpa memahami human factors, kita bisa menciptakan fear culture, di mana pada akhirnya, pekerja justru takut melaporkan insiden yang terjadi. Terakhir, kepatuhan saja tidak cukup. Tanpa pendekatan manusiawi, budaya K3 yang sejati takkan bisa terbentuk,” tutup Yassierli.
Menanggapi penghargaan yang diterima Danone Indonesia, Shahrul Nizam selaku Vice President Operations Danone Indonesia, mengatakan, "Pengakuan ini adalah bukti dedikasi kami di Danone Indonesia yang kuat terhadap keselamatan kerja dan selalu menjadi prioritas dalam operasional kami. Komitmen kami untuk membangun budaya keselamatan tidak hanya melindungi karyawan kami tetapi juga merupakan fondasi yang dapat menghubungkan kesuksesan bisnis yang berkelanjutan dan kesejahteraan karyawan,” katanya