Pesona Desa Wisata Jatiluwih, Hidden Gem Bali yang Bersiap Sambut Delegasi WWF
- VIVA
Cerita Kita – Desa Wisata Jatiluwih, Hidden Gem Bali, dipilih menjadi salah satu tempat yang akan dikunjung (side visit) delegasi World Water Forum (WWF) ke-10.
Desa Wisata Jatiluwih, permata tersembunyi di Kabupaten Tabanan, Bali, bersiap menyambut delegasi World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Nusa Dua Bali, pada 18-24 Mei 2024 mendatang.
Tak hanya menawarkan desa wisata, pesona alam Jatiluwih akan memikat hati para delegasi. Panorama sawah yang luas dan indah, namun juga kaya akan budaya, kearifan lokal, dan keramahtamahan masyarakatnya yang menawan.
Jatiluwih terkenal dengan hamparan sawah hijau yang luas dan bertingkat, menciptakan pemandangan bak permadani alam yang mempesona. Pemandangan ini semakin menawan dengan latar belakang Gunung Batukaru yang megah.
Namun Jatiluwih bukan hanya soal estetika. Di balik keindahannya terdapat sistem subak -- sawah berundak-undak yang berusia berabad-abad, sistem irigasi tradisional Bali yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2012.
Sistem subak di Jatiluwih merupakan wujud kearifan lokal Bali dan keselarasan dengan alam. Delegasi Forum Air Dunia akan mempunyai kesempatan untuk mendalami budaya subak dan belajar tentang pengelolaan air berkelanjutan.
Mereka dapat berdialog dengan petani, menyaksikan upacara yang berhubungan dengan air, bahkan berpartisipasi dalam kegiatan penanaman padi secara tradisional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan Subak Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali, siap dikunjungi delegasi World Water Forum ke-10.
Menparekraf juga melakukan site visit ke sejumlah destinasi wisata di Bali untuk memastikan kesiapan sejumlah destinasi yang bakal dikunjungi delegasi Forum Air Dunia itu.
"Desa Wisata Jatiluwih akan jadi showcase, etalase untuk menampilkan kearifan budaya masyarakat Bali dalam pemuliaan air," kata Sandiaga Uno seperti dilansir VIVA
Desa Wisata Jatiluwih dengan areal persawahan berundak dengan luas mencapai 19 hektar itu, menyuguhkan panorama alam berupa hamparan sawah yang luas.
Kearifan budaya sebagai desa wisata juga terlihat dari kehidupan tradisi budaya serta kuliner yang dikembangkan.
"Para delegasi yang berkunjung akan diperkenalkan dengan tari-tarian, kuliner seperti teh dari beras merah serta tracking ke persawahan," jelasnya.
Desa Wisata Jatiluwih tahun ini didaftarkan ke UN Tourism sebagai destinasi Desa Wisata terbaik dunia.
"Ini bagian lobi-lobi tingkat tinggi Jatiluwih jadi destinasi Best Tourism UN, harus dilengkapi dengan sebaik-baiknya," kata Sandiaga Uno.