LKPI: Paslon Sujiwo-Sukiryanto Berpotensi Menang Besar di Pilkada Kubu Raya
Hasilnya, kata Togu, menunjukkan bahwa pasangan nomor urut dua, Sujiwo-Sukiryanto, dipilih sebanyak 42.8%. Pada urutan kedua, pasangan nomor urut tiga, Rusman Ali-Muhammad Fachri, memperoleh dukungan sebanyak 32.2%, dan pada urutan ketiga, pasangan nomor urut satu, Rosalina-Marijan, dipilih sebanyak 22,7%. Sebanyak 2,3% responden tidak memberikan pilihan.
Hasil survei juga menunjukkan kemungkinan pemilih untuk mengubah pilihannya. Sebesar 83,7% responden menyatakan bahwa kemungkinan untuk mengubah pilihan mereka sangat kecil, sementara 16,7% menyatakan bahwa kemungkinan tersebut cukup besar.
Menurut Togu, kuatnya daya tarik elektoral pasangan Sujiwo-Sukiryanto dapat dijelaskan oleh keberadaan Sujiwo sebagai mantan Wakil Bupati Kubu Raya, serta Sukiryanto yang sering berinteraksi dengan masyarakat di desa-desa. Sukiryanto, yang merupakan anggota DPD RI 2019-2024, sangat populer di Kalimantan Barat.
Di mana mayoritas masyarakat mengetahui bahwa selama menjabat, ia tidak pernah mengambil gajinya, melainkan menyerahkannya kembali kepada masyarakat untuk dikelola demi kepentingan mereka.
Faktor lain yang mendukung adalah tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Sujiwo sebagai Wakil Bupati selama masa jabatannya. Survei menunjukkan bahwa 8,1% masyarakat sangat puas, 70,3% puas, 12,1% tidak puas, 4,6% tidak puas sama sekali, dan 4,9% tidak tahu atau tidak memberikan jawaban.
Hasil ini juga terkonfirmasi dengan data kemiskinan di Kabupaten Kubu Raya, yang pada tahun 2023 menurun menjadi 4,23%, menjadikannya angka kemiskinan terendah di Kalimantan Barat. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kubu Raya pada tahun 2022 mencapai 5,48%, yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kalimantan Barat.
Tingkat kinerja Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam menangani masalah masyarakat, termasuk infrastruktur jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan, keamanan, kebersihan, perizinan terpadu, keagamaan, pengolahan pedagang kaki lima, pengadaan air bersih dan sanitasi, serta penataan kota dan pengendalian harga kebutuhan pokok, menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat yang berada di kisaran 70-79%.