Sri Suwanto Sesalkan Terjadinya Peristiwa Nelayan Terjebak Ombak di Sukabumi
Palangkaraya – Sebanyak 74 orang nelayan terjebak di ujung jembatan bekas dermaga tambang pasir besi milik PT. Sumber Baja Prima (SBP) di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 16 Oktober 2024.
Ombak besar dan cuaca buruk menjadi penyebab mereka tidak dapat kembali ke daratan. Akibatnya tiga orang masih dinyatakan hilang dan 71 nelayan lainnya belum bisa dievakuasi hingga berita ini diturunkan.
Menanggapi musibah tersebut, Calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 4, Sri Suwanto menyesalkan tidak adanya antispasi dini atau imbauan mengenai cuaca buruk.
Suwanto menegaskan bahwa keselamatan nelayan, serta upaya perlindungan terhadap masyarakat pesisir, harus menjadi prioritas utama pemerintah, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Berdasarkan data yang saya miliki ada 24.479 orang dari suku sunda yang menetap di Kalteng atau 1,36 persen dari populasi di Kalteng. Saya turut prihatin atas musibah tersebut. Musibah ini bukan saja menyangkut keluarga yang ada di Sukabumi tapi juga menyangkut kita semua sebagai rasa kemanusiaan,” kata Suwanto, Jumat, 18 Oktober 2024.
“Kesedihan keluarga korban menjadi kesedihan kita bersama,” tambah Suwanto yang juga Ketua Paguyuban Kulowarga Jowo atau Pakuwojo Kalteng -organisasi yang menaungi masyarakat jawa se-Kalteng.
Sri Suwanto mengaitkan insiden ini dengan visinya untuk Kalimantan Tengah, khususnya dalam memberdayakan sektor perikanan dan pertanian. Ia menekankan perlunya kebijakan perlindungan sosial yang kuat serta peningkatan infrastruktur keselamatan bagi para nelayan, termasuk teknologi pemantauan cuaca dan sistem peringatan dini.