Acara Firtual di Kupang, Komdigi Bahas Pencapaian Positif RI di Pertemuan HLF MSP dan IAF Ke-2
Berbicara dalam perspektif Ilmu Komunikasi, Petrus Ana Andung menyatakan bahwa Indonesia setidaknya memiliki dua peran penting dalam pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2 tersebut.
“Peran Indonesia dalam konteks dua forum ini yang pertama adalah menjadi bridge builder dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan dan solidaritas dalam mempercepat pencapaian SDGs,” ungkap Petrus.
“Selain itu Indonesia juga berperan sebagai promotor yang aktif terlibat dalam kerjasama Selatan-Selatan,” tambahnya.
Menurut Petrus kedua peran yang dimainkan Indonesia di kedua forum tersebut nantinya akan memperkuat diplomasi publik internasional Indonesia, kemudian pendekatan idealistic-humanistic akan menggambarkan komunikasi internasional Indonesia dalam mendudukkan Indonesia sebagai bangsa dan negara berdaulat di mata Internasional, serta membangun komunikasi strategis dalam kerjasama ekonomi.
Sementara itu berbicara sebagai generasi muda, Bulan Sulla yang tampil sebagai pembicara terakhir menekankan tentang pentingnya peran generasi muda terutama dalam konteks penyebaran informasi terkait pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2.
“Sebagai anak muda kita memiliki pengaruh yang sangat besar di dunia maya yang dapat mempengaruhi opini-opini publik dan membawa perubahan sosial dengan apa yang kita share,” ujar Bulan.
“Saya percaya bahwa kita anak muda dapat menyebarluaskan berbagai isu-isu terbaru tentang negara kita hingga ke luar negeri. Adalah langkah yang sangat bagus apabila kita sebagai anak muda turut berperan dalam penyebaran informasi positif untuk meningkatkan solidaritas global Indonesia,” imbuhnya.