Bahlil Sidak Gas Melon ke Pangkalan di Riau, Pengecer Kecil di Sumatera Langsung Rasakan Kebijakan Pemerintah

Menteri Bahlil Sidak Gas Melon ke Pangkalan di Riau
Sumber :

Ia mengaku biasanya membeli hingga 50 tabung gas melon dari pangkalan, kemudian menjualnya ke warga. Jumlah tersebut biasanya habis dalam waktu satu minggu, tambah Dandi. Sebagai pengusaha kecil, Dandi tak menolak kebijakan pemerintah yang akan mengubah pengecer menjadi sub pangkalan, asal tetap bisa mendapat keuntungan.

“Tapi tergantung harganya. Saya sebagai pedagang, wajar ambil keuntungan,” tambahnya.

Di saat yang bersamaan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu pangkalan gas melon di Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Rabu. Bahlil ingin memastikan distribusi dan harga gas melon tetap terkendali serta berjalan sesuai kebijakan pemerintah.

"Kami ingin memastikan tidak ada permainan harga. Semua pangkalan wajib menjual LPG 3 kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah," kata Bahlil.

Menteri Bahlil Sidak Gas Melon ke Pangkalan di Riau

Photo :
  • -

Di pangkalan tersebut, Bahlil menemukan bahwa pangkalan menjual gas melon ke pengecer dengan harga Rp18.000 per tabung. Bahlil memuji pangkalan tersebut.

Namun, Bahlil mengaku menemukan pengecer, atau yang akan menjadi sub pangkalan, yang membeli dengan harga Rp20.000 dari pangkalan lain, seperti yang dialami Dandi. Menurut Bahlil, hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Pasalnya dari Pertamina memberikan harga Rp12.750 ke agen, lalu ke pangkalan sekitar Rp15.000, dan ke masyarakat Rp18.000 atau Rp19.000.