Tokoh Masyarakat Sebut Berdosa Jika Biarkan Tanah Negara tak Memberi Manfaat
Jakarta – Tokoh masyarakat Banten, Gus Rofi Muhlis, mengatakan, berdosa jika tanah negara didiamkan tidak bermanfaat, dan akhirnya habis termakan abrasi. Lebih baik tanah negara di kawasan pantai utara Tangerang dimanfaatkan untuk mendorong kemaslahat masyarakat.
Hal ini disampaikan Gus Rofi menyikapi perdebatan tindak lanjut program Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan pantai utara Tangerang. Gus Rofi mengatakan, tanah di pantai utara Tangerang yang masuk program PSN adalah tanah negara tidak terkelola dengan baik. “Jadi bedakan antara tanah negara yang dikelola Perhutani dengan tanah milik swasta. Itu dua hal yang beda. Dan yang masuk PSN adala tanah negara tersebut,” kata dia.
Jika tanah tersebut tidak terkelola dengan baik, menurut Gus Rofi, malahan berdosa jika membiarkannya. Dengan kondisi itu pemerintah pada masa Jokowi mengeluarkan Perpres untuk menjadikannya bagian proyek PSN.
“Prosesnya dimulai dari kajian dari bawah, sampai ke gubernur, lalu sampai kementerian, dan melibatkan sejumlah kementerian, sampai akhirnya keluar perpres. Jadi ini ada prosesnya, bukan ujuk-ujuk (tiba-tiba) ada PSN,” papar Gus Rofi.
Diharapkan dengan tanah negara di kawasan pantai utara Tangerang dijadikan PSN, kata Gus Rofi, akan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Contohnya, di kawasan ini dilarang dibangun perumahan, tapi hanya untuk wisata hijau, mangrove.
“Kawasan ini mangrove hanya tinggal 90 hektare, tapi diamanatkan dijadikan 500 hektare. Ini baik apa buruk?” ungkap dia.