Dukung Sanitasi di Kabupaten Dompu, Sumbawa Timur Mining Bangun 601 Jamban Keluarga
Jakarta – PT Sumbawa Timur Mining (STM) mendukung sanitasi aman di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melalui pembangunan 601 jamban keluarga bagi masyarakat kurang mampu.
Dukungan yang diberikan sejak tahun 2018 ini merupakan bagian dari Program Partisipasi Desa (PPD) STM bidang kesehatan, selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) di tiap-tiap area program.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, sanitasi adalah proses menjaga kebersihan suatu tempat untuk mencegah kontaminasi dari sumber penyakit.
Dalam Laporan Tahunan Stop Buang Air Besar Sembarangan di Indonesia Tahun 2022 yang disusun Kemenkes, sebuah data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sanitasi yang tidak aman bertanggung jawab terhadap kematian lebih dari 400.000 orang di seluruh dunia setiap tahun.
Sanitasi tidak aman merupakan sumber infeksi cacing atau Soil Transmitted Helminth (STH). WHO memprediksi bahwa 1 dari 4 orang di dunia terinfeksi STH.
Cara penyebaran STH biasanya melalui telur STH yang terdapat pada feses penderita STH, yang kemudian mencemari tanah. Jika cacing tersebut menginfeksi tubuh seseorang, maka akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti diare, anemia, malnutrisi, stunting, dan gangguan kesehatan lainnya.
Jamban keluarga memiliki peran penting dalam mendukung sanitasi aman bagi masyarakat. Fasilitas ini dapat mencegah pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit.
Namun, Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2023 yang disusun Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu menunjukkan, masih terdapat 6.938 kepala keluarga (KK) yang hidup dengan jamban tidak layak. Angka tersebut setara dengan 10,83% dari jumlah KK di Kabupaten Dompu.
Masalah sanitasi telah menjadi perhatian STM, dengan dimasukannya program pembangunan jamban keluarga sebagai prioritas PPD.
"Berdasarkan hasil pemetaan sosial yang kami lakukan, sebagian masyarakat di 8 desa se-Kecamatan Hu'u belum memiliki jamban, sehingga harus Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Kami dan pemerintah desa setempat bersama-sama berupaya mengatasi masalah ini," ujar Tim Community Development STM, Vovia Witni, Selasa, 18 Maret 2025.
Menurut Witni, STM telah membangun 601 jamban keluarga dan 8 fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) umum dalam 7 tahun terakhir. Program ini merupakan aksi nyata STM untuk mendukung pemerintah dalam mencapai desa yang bebas dari buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF).
"Program jamban keluarga yang dijalankan STM tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya kebersihan dan sanitasi," katanya.
Jubaidah (61), warga Desa Daha, Kecamatan Hu'u, merupakan salah satu penerima manfaat jamban keluarga pada tahun 2024.
la tinggal bersama ibunya yang berusia 89 tahun, yang mengalami kesulitan dalam berjalan. Jubaidah merasa sangat bersyukur dengan adanya bantuan dari STM. Pembangunan jamban keluarga membuat ia dan keluarganya tak lagi menggunakan sungai sebagai tempat BAB.
"Kalau siang hari Ibu mau buang air, saya tinggal gendong bawa ke sungai. Kalau malam, itu yang berat. Makanya saya selalu berharap, semoga Ibu tidak buang air di malam hari. Sekarang alhamdulillah sudah ada WC yang dibantu STM, dan kebutuhan airnya saat ini didukung oleh tetangga yang menggunakan sumur bor. Jadi kami tinggal masuk WC ketika mau buang air," kata Jubaidah.
Siti Hajar (80), warga Dusun Karohe, Desa Adu, Kecamatan Hu'u, juga merasa terbantu dengan pembangunan jamban keluarga di rumahnya. Jamban yang dibangun pada tahun 2023 membuat Siti Hajar tak perlu repot dalam urusan buang air, terlebih sejak suami yang biasa mendampinginya telah meninggal dunia tiga tahun lalu.
"Sekarang juga sudah ada jaringan air bersih yang dibangun tahun 2024 dari bantuan perpipaan STM. Kita tinggal tampung saja airnya untuk kebutuhan sehari-hari," kata Siti.
Sambutan baik atas program jamban keluarga ini pun datang dari Kepala Desa Rasabou, Kecamatan Hu'u, Supriyadin.
"Banyak warga Hu'u belum memiliki jamban. Ruang terbuka sering kali dijadikan WC umum oleh warga. Selain mengotori lingkungan, juga berbahaya bagi kesehatan. Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan pengadaan jamban warga oleh STM," ujarnya.
la berharap, semakin banyak pihak yang peduli terhadap masalah ini demi kemaslahatan bersama.