Survei Median: Warga Indonesia Pilih Dukung Rusia Jika Perang Dunia Pecah

Vladimir Putin bersama Presiden RI Prabowo Subianto
Sumber :

Jakarta – Lembaga survei Median mengungkapkan sejumlah temuan menarik terkait persepsi masyarakat Indonesia terhadap negara-negara dunia, serta kekhawatiran publik terhadap potensi konflik global. Hasil survei ini dipaparkan langsung oleh Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, dalam keterangannya kepada media, Senin (30/6/2025).

Israel dan Amerika Serikat Paling Tidak Disukai

Dalam survei yang dilakukan pada 12–18 Juni 2025 terhadap 907 responden pengguna aktif media sosial di 38 provinsi, ditemukan bahwa Israel menjadi negara yang paling tidak disukai oleh publik Indonesia, disusul oleh Amerika Serikat, India, Kamboja, dan China.

“Ada sentimen negatif yang sangat kuat terhadap Israel, ini konsisten dengan sikap publik Indonesia terhadap isu Palestina,” ujar Rico Marbun.

Berikut lima negara yang paling tidak disukai publik Indonesia menurut survei Median:

1. Israel – 60,8%

2. Amerika Serikat – 9,2%

3. India – 5,5%

4. Kamboja – 4,6%

5. China – 3,1%

Rico menambahkan bahwa persepsi negatif terhadap Amerika Serikat bisa jadi berkaitan dengan sikap geopolitik AS yang dianggap memihak Israel dalam konflik di Timur Tengah.

Publik Khawatir Asia Akan Dilanda Perang

Survei juga menunjukkan bahwa mayoritas publik Indonesia merasa khawatir akan pecahnya konflik bersenjata di kawasan Asia, di tengah ketegangan global yang terus meningkat.

Responden yang mengaku Khawatir ada 50,2%, Tidak Khawatir: 10,8% Tidak Tahu/Tidak Menjawab 39,0%

“Sebanyak 50,2% responden menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi perang di Asia. Ini menunjukkan bahwa publik tidak memandang konflik sebagai isu yang jauh, tetapi sebagai ancaman nyata yang bisa berdampak langsung,” ungkap Rico.

Jika Rusia dan AS Berperang, Mayoritas Pilih Rusia

Dalam simulasi hipotetis mengenai pecahnya perang antara dua kekuatan besar dunia—Rusia dan Amerika Serikat—mayoritas publik Indonesia justru lebih mendukung Rusia.

“Sebanyak 60,2% responden mendukung Rusia jika harus memilih dalam konflik dengan Amerika Serikat, sementara hanya 19% yang mendukung AS. Ini menunjukkan posisi geopolitik publik yang menarik untuk dicermati lebih dalam,” ujar Rico.

Berikut rinciannya:

• Mendukung Rusia: 60,2%

• Mendukung Amerika Serikat: 19,0%

• Tidak Tahu/Tidak Menjawab: 20,8%

Tentang Metode Survei

Survei dilakukan dengan metode non-probability sampling, menggunakan kuesioner Google Form yang disebarkan melalui media sosial. Target responden adalah pengguna aktif media sosial berusia 17 tahun ke atas, dengan penyebaran proporsional di seluruh provinsi di Indonesia.

Rico menekankan bahwa meski bukan survei representatif terhadap seluruh populasi Indonesia, “Survei ini menggambarkan bagaimana persepsi pengguna media sosial terhadap dinamika global yang berkembang. Ini penting karena mereka adalah kelompok yang aktif membentuk opini publik di ruang digital.”