Soroti Hilangnya Kuota Pelanggan yang Raib, Legislator PDI Perjuangan: Operator Kejam

Anggota DPR Fraksi PDIP, Sadarestuwati
Sumber :

Ia kemudian membagikan pengalamannya sendiri di daerah. Menurutnya, layanan internet seperti Starlink belum menjangkau wilayah pelosok, termasuk desa tempat tinggalnya.

“Starlink tidak bisa menjangkau daerah pelosok seperti desa saya. Saya sendiri kalau mau telepon, sudah pakai jaringan wi-fi. Tapi kalau tidak sedang di lantai atas rumah, saya harus keluar dulu untuk bisa menelepon,” ungkapnya.

Sadarestuwati pun meminta Telkom untuk transparan soal ke mana perginya sisa kuota pelanggan yang tidak terpakai. Menurutnya, sisa kuota itu seharusnya masuk ke dalam komponen laba perusahaan.

“Contoh, saya pakai kartu Halo, tapi hampir tidak pernah digunakan secara aktif. Tiap bulan tetap harus membayar, padahal yang terpakai tidak sampai 50 persen. Nah, ini saya tanya, ke mana larinya sisa kuota itu?” ujar dia.

Lebih lanjut, Sadarestuwati juga mempertanyakan kontribusi Telkom terhadap negara yang dinilai belum maksimal. Ia menyebut, kontribusi Telkom lewat pajak dan dividen selama periode 2020 hingga 2024 hanya sekitar Rp20 triliun.

“Kalau melihat usaha Telkom Group, harusnya bisa jauh lebih besar dari itu. Kalau boleh saya katakan, kontribusinya tidak sekecil ini,” katanya.

Di akhir pernyataannya, Sadarestuwati menyoroti soal gangguan jaringan yang kerap terjadi saat momen penting, termasuk ketika penghitungan suara Pemilu.