Impor Energi Rp244 Triliun dari AS, Menteri ESDM Bahlil Susun Regulasi Baru
- Antara FOTO
Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyiapkan regulasi untuk mengimpor komoditas energi senilai 10 miliar–15 miliar dolar AS atau sekitar Rp244 triliun dari Amerika Serikat. Langkah itu sebagai tindak lanjut dari hasil negosiasi tarif resiprokal AS.
“Dengan proses deal negosiasi ini, maka kami dari Kementerian ESDM sudah harus melakukan langkah-langkah dalam rangka menindaklanjuti dengan Pertamina,” kata Bahlil saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.
Bahlil mengatakan sudah menggelar rapat teknis dengan Pertamina untuk membahas komoditas energi yang diimpor dari AS. Sejauh ini, komoditas yang disepakati adalah minyak mentah (crude) dan LPG.
Pertamina juga sudah melakukan kerja sama berupa penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan mitranya yang berada di AS ihwal minyak mentah.
Sementara, untuk penambahan volume impor LPG dari AS masih dalam tahap penjajakan.
“Dalam paket negosiasi itu, salah satu materinya adalah proposal Indonesia kepada Amerika yang akan membeli kurang lebih sekitar 10 miliar–15 miliar dolar AS LPG, kemudian BBM dan crude (minyak mentah),” kata Bahlil.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya sudah melakukan kerja sama berupa penandatanganan MoU dengan mitra Pertamina di AS untuk pembelian minyak mentah.
Dikatakan dia, penandatanganan MoU itu merupakan bagian dari proposal yang disampaikan oleh RI kepada AS untuk memangkas tarif resiprokal AS dari yang sebelumnya sebesar 32 persen.
Selain itu, Pertamina juga berencana untuk meningkatkan impor gas yang dicairkan (Liquefied Petroleum Gas/LPG) dari AS menjadi 60 persen dari total impor LPG.
Pada 2024, proporsi impor LPG dari Amerika Serikat sebesar 57 persen dari total impor LPG Pertamina.
“Ekspektasinya, (impor LPG) naik ke 60-an persen secara bertahap,” kata Fadjar.
Pernyataan itu terkait tarif resiprokal AS terhadap RI yang semula sebesar 32 persen kini turun jadi 19 persen.
Presiden AS Donald Trump menyatakan tarif impor senilai 19 persen akan diberlakukan terhadap produk-produk RI yang masuk ke AS. Hal itu berdasarkan negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
Trump bilang RI telah sepakat untuk belanja energi AS senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp244 triliun). Lalu, produk pertanian AS senilai 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp73,1 triliun) dan 50 jet Boeing.