Banding Tak Diterima, Robert Tantular Mantan Napi Bank Century Kalah di Pengadilan Singapura

Robert Tantular
Sumber :

Jakarta – Pengadilan Tinggi Singapura menolak tuntutan mantan napi skandal Bank Century, Robert Tantular, terhadap kakak iparnya, Stephanie Karina, dalam perkara bernomor AD/CA 45/2024. Perkara tersebut telah diputuskan pengadilan pada 1 Juli 2025.

Namun, pengadilan memberikan kesempatan kepada Robert Tantular untuk mengajukan banding kedua—yang juga merupakan kesempatan terakhir—dengan batas waktu hingga Selasa, 15 Juli 2025, atas gugatannya terhadap Stephanie Karina.

Kesempatan tersebut tidak digunakan oleh Robert. Dengan demikian, keputusan pengadilan dinyatakan final.

Mantan bankir skandal Bank Century dan terpidana pencucian uang ini sebelumnya menggugat saudara iparnya, Stephanie Karina, sebesar US$20 juta terkait investasi di Amerika Serikat.

Robert Tantular juga telah menggugat saudara laki-laki istrinya, Tan Ho Yung, atas tuduhan pelanggaran tugas fidusia, pelanggaran kontrak, dan penyalahgunaan, di Pengadilan Tinggi Singapura. Ia menuntut ganti rugi sebesar US$15,2 juta (setara S$20,7 juta).

Hampir tiga bulan, Stephanie Karina menanti putusan final atas sidang lanjutan perkara AD/CA 45/2024. Sidang tersebut antara penggugat Robert Tantular dan tergugat Stephanie Karina digelar di Pengadilan Tinggi Singapura pada Kamis, 13 Maret 2025, namun kala itu belum menghasilkan putusan hakim.

“Kami baru saja mengonfirmasi dengan pengadilan. Mereka tidak mengajukan izin banding, jadi ini sudah final. Klien saya sangat lega bahwa episode ini akhirnya berakhir,” ujar pengacara Stephanie Karina, Loh Meng, pada Rabu (19/7/2025).

Seperti diketahui, nama Robert Tantular sempat ramai diperbincangkan lantaran kasus pencucian uang. Ia dibebaskan dari penjara Jakarta pada tahun 2018 setelah menjalani hukuman 10 tahun atas kejahatan keuangan, termasuk pencucian uang.

Robert, yang merupakan mantan Presiden Direktur Bank Century, menyatakan bahwa ia menemukan saudara iparnya telah mengantongi bagiannya dari investasi bersama di Amerika Serikat senilai jutaan dolar.

Robert merupakan pusat skandal Bank Century yang berlangsung lama di Indonesia, dan dipenjara sejak November 2008 hingga Juli 2018 atas dakwaan penipuan, penggelapan, dan pencucian uang.

Kedua pihak yang bersengketa merupakan warga negara Indonesia. Namun, Robert dulunya adalah penduduk tetap Singapura, sementara Tan tinggal di Singapura sebelum meninggal pada tahun 2021 di usia 66 tahun.

Setelah Tan meninggal, Robert mengajukan tuntutan terhadap istrinya—Stephanie Karina—dalam kapasitasnya sebagai pengelola harta warisan almarhum.

Kasus ini menyangkut investasi yang dilakukan pada tahun 1991 dalam proyek pengembangan kawasan perumahan dan komersial terpadu (mixed-use) di Dallas, Texas, yang dikenal sebagai The Centrum.