Jokowi Diminta Turun Tangan Atasi Kendala Pengiriman Bantuan untuk Korban Gempa Bawean

Kondisi di Bawean, Gresik pasca gempa.
Sumber :
  • Dok BNPB

Cerita Kita – Korban gempa Bawean, Gresik, Jawa Timur yang perlu bantuan mendesak rupanya masih terkendala. Hal itu karena minimnya armada kapal barang yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Gresik-Lamongan ke Pulau Bawean.

Ada puluhan truk dan mobil bermuatan sembako yang tersendat tak bisa menyeberang karena antre di Pelabuhan Paciran Lamongan. Dari informasi, truk-truk tersebut sudah dua pekan lebih menunggu tanpa ada kejelasan waktu bisa dimuat Kapal Motor Pelayaran (KMP) Gili Iyang.

Kapal Gili Iyang merupakan satu-satunya kapal barang yang selama ini melayani distribusi pengiriman kebutuhan bahan pokok sembako ke Pulau Bawean dari Tanah Jawa.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean, Kiai Muhammad Fauzi Rauf, berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa turun tangan langsung mengatasi persoalan pengiriman barang yang tersendat di Pelabuhan Lamongan.

Fauzi menilai saat ini langkah-langkah darurat belum dijalankan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono maupun Direktur Utama (Dirut) PT ASDP Ferry Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi selaku operator kapal.

Ketua PCNU Bawean, Kiai Muhammad Fauzi Rauf

Photo :
  • istimewa


Dia mengingatkan saat ini Pemda Gresik sudah menetapkan status 'Tanggap Darurat Bencana Gempa Bawean selama 21 Hari' yang berlaku sejak 22 Maret 2024.

Menurut Fauzi, pihak ASDP mestinya segera melakukan terobosan dengan menambah armada kapal barang. Upaya itu untuk percepat pengiriman kebutuhan pokok bagi masyarakat. Apalagi, momen lebaran Idul Fitri sudah makin dekat.

"Kami minta Presiden Jokowi turun tangan dan tak tutup mata terhadap bencana kemanusiaan di Bawean," kata Fauzi, Jumat malam, 29 Maret 2024.

Dia menuturkan, kondisi korban gempa di tenda-tenda pengungsian sangat memprihatinkan. Kata dia, dari laporan yang diterima, warga terdampak mulai kekurangan suplai kebutuhan pokok. Hal itu ditambah dengan kondisi harga-harga merangkak naik karena stok barang yang menipis di pasar.

"Kalau barang dagangan tidak segera dikirim otomatis di pasar tidak ada barang, dan ini malah akan menambah kesulitan warga jelang idul fitri," lanjut Fauzi.

Dia menaruh harapan agar Jokowi bisa merespons jajarannya agar bantu mengatasi persoalan ini.

"Karena itu, kami berharap Pak Jokowi barangkali bisa membantu menambah armada kapal barang yang bisa diperbantukan sementara ke Bawean," imbuhnya.

Menurutnya, dalam sepekan ini, pengiriman tersendat imbas meningkatnya volume barang kebutuhan masyarakat pasca bencana gempa berkekuatan 6.5 magnitudo yang menghantam Pulau Bawean, Jumat, 22 Maret 2024. Kondisi itu jadi persoalan tambahan karena jadwal kapal Gili Iyang ke Bawean yang hanya dua kali dalam seminggu.

Antrean truk dan mobil tak bisa dihindari lantaran kapasitas kapal Gili Iyang maksimal cuma 25 kendaraan roda empat sekali layar. Kondisi itu berdampak terhadap puluhan truk dan mobil bermuatan logistik maupun material masih menumpuk di Pelabuhan Paciran Lamongan.

Lebih lanjut, Fauzi juga meminta agar manajeman kapal penumpang Express Bahari berkenan bisa beri keringanan penurun tarif tiket selama masa darurat. Ia menyebut keringanan itu diharapkan bisa dilakukan sampai tanggal 11 April sesuai masa kedaruratan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Menurut Fauzi, Express Bahari yang sudah puluhan tahun menjalani bisnis di perairan laut Bawean-Gresik, kini saatnya untuk ikut membantu meringankan beban dan kesulitan yang menimpa masyarakat Bawean.

"Saatnya ikut membantu meringankan beban masyarakat yang sedang kesulitan. Atau, mungkin Pemda Gresik bisa membantu memberikan subsidi tarif tiket kepada warga Bawean yang akan mudik,” kata Fauzi.