Ragukan ISIS, Rusia Makin Curiga Ukraina Ada di Balik Layar Teror Moskow
- Akun X
Cerita Kita – Teror mematikan yang menyasar gedung konser, Balai Kota Crocus, Moskow, Rusia beberapa waktu lalu membuat heboh publik dunia. Lebih dari 140 oang tewas dan 500 luka-luka jadi korban kebiadaban teror tersebut.
Rusia yang sudah menaruh curiga dengan Ukraina melempar tuduhan baru. Negara Beruang Merah itu menyebut nama Chief Security Service of Ukraine (SBU), Vaily Malyuk yang diduga terlibat dalam teror Moskow.
Otoritas Rusia dari awal tak percaya jika ISIS mengklaim bertanggungjawab terhadap teror Moskow. Untuk nama Vaily Malyuk diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Rusia termasuk Balai Kota Crocus, Moskow, dua pekan lalu.
Rusia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah mengontak Kyiv terkait tuduhan soal pelaku teror Moskow. Dengan alasan merujuk Konvensi Internasional untuk Pemberantasan Bom Teroris dan Konvensi Internasional untuk Pemberantasan Pendanaan Terorisme yang diadopsi PBB, Rusia menyinggung penangkapan dan ekstradisi segera terhadap pelaku.
"Serangan mematikan di Balai Kota Crocus, yang mengejutkan seluruh dunia, bukanlah serangan teroris pertama yang dialami negara kita baru-baru ini," demikian pernyataan Kemlu Rusia yang dilaporkan Rusia Today dan dikutip Cerita Kita pada Senin, 1 April 2024.
Kemlu Rusia pun tak sungkan menyebut jejak kejahatan teror mengarah kuat ke Ukraina. Hal itu berdasarka investigasi yang dilakukan lembaga kompeten di Rusia.
"Investigasi yang dilakukan oleh badan-badan kompeten Rusia menunjukkan bahwa jejak semua kejahatan ini mengarah ke Ukraina," demikian tambah keterangan Kemlu Rusia.
Dalam tragedi serangan Moskow, ISIS sempat mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab. Pengakuan ISIS sebagai pihak di belakang layar teror Moskow itu pun mengundang keheranan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Bagi Putin, aneh jika ISIS mengincar Rusia sebagai lokasi teror. Dia juga sudah curiga dengan keterlibatan Ukraina.
Adapun suara lantang disampaikan Kepala intelijen Rusia Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov. Ia menyebut AS, Inggris, dan Ukraina yang diduga berada di belakang layar serangan Moskow.
Dalam omongannya, ia menyebut tiga negara itu bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut. Dengan serangan itu dianggap bisa membuat Rusia kaget dan terganggung stabilitas nasional politiknya.