Pria Kribo Bikin Heboh Makan di Warteg Bayar Seenaknya, Begini Endingnya
- Tangkapan layar media sosial
Cerita Kita – Pria kribo viral di media sosial setelah aksinya makan bayar seenaknya di sebuah warteg di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, akhirnya kena batunya.
Sebelumnya, aksi pria kribo itu dikeluhkan pemilik warteg karena kerap kali makan di warteg Bahari, dan selalu kurang saat membayar. Awalnya, pemilik warteg tidak mempermasalahkan hal tersebut dan menganggapnya sebagai sedekah.
Namun, lama kelamaan, pria tersebut semakin menjadi-jadi. Ia bahkan mulai mengambil nasi sendiri tanpa permisi dan semakin berani dalam mengurangi jumlah uang yang harus dibayarkan.
"Contohnya dia makan Rp30 ribu totalnya, namun dia hanya bayar Rp20 ribu," ungkap Gugun.
Puncaknya pada kejadian terakhir, pria kribo ini hanya membayar Rp10 ribu untuk makanan yang seharusnya seharga Rp35 ribu. Kesal karena terus menerus dirugikan, Gugun akhirnya memutuskan untuk mengunggah rekaman CCTV ke akun TikToknya.
Pria kribo yang makan bayar seenaknya di warteg Jakpus dimediasi
- VIVA
Karena aksinya meresahkan, polisi dari Polsek Metro Tanah Abang bergerak cepat dengan menangkap pelaku di rumahnya di kawasan Kebon Melati, Tanah Abang. A tidak sendiri saat kejadian, dia bersama temannya R (35).
Sayangnya R berhasil kabur dengan motor saat mau ditangkap di daerah Karet Tengsin. Adapun kejadian viral itu terjadi pada Jumat, 3 Mei 2024 lalu.
Setelah dimintai keterangan, polisi kemudian memediasi korban R (35) penjaga warung makan, dengan pria kribo inisial A alias AK (31) yang viral makan bayar semaunya di Warteg Bahari, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin 6 Mei 2024.
Kapolsek Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara Pratama mengatakan, antara korban dan pelaku akhirnya damai setelah ada permintaan maaf dari pelaku.
"Setelah ada mediasi antara korban dan pelaku. Akhirnya pelaku meminta maaf kepada korban. Selain itu juga membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya kembali," ujar Aditya dikutip Selasa, 7 Mei 2024.
Atas kejadian tersebut korban tidak melanjutkan proses hukum dan mencabut laporan polisi setelah ada mediasi antara korban dan pelaku.
Sumber: VIVA