Makan Bergizi Gratis ala Prabowo bisa Tingkatkan Konsumsi Protein Indonesia

Ilustrasi makan bergizi gratis
Sumber :

Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis adalah program dari Presiden terpilih Prabowo Subianto. Melalui program ini, konsumsi protein di Indonesia juga diharapkan meningkat.

Orang dekat Prabowo, Dirgayuza Setiawan, menekankan pentingnya program ini dalam konteks kekurangan protein per kapita yang masih menjadi masalah serius di Indonesia. Dirgayuza menjelaskan bahwa konsumsi protein per kapita di Indonesia masih jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia.

Bahkan, untuk 20 persen penduduk Indonesia dengan pendapatan tertinggi, konsumsi protein per kapita hanya mencapai 82 gram, yang jauh di bawah standar negara-negara tersebut.

"Hal ini perlu mendapat perhatian kita agar masyarakat lebih teredukasi. Mereka perlu tahu apa yang harus mereka konsumsi untuk mencapai kesehatan yang baik," kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF di Jakarta, dikutip Selasa, 30 Juli 2024.

Dia menjelaskan bahwa program ini akan mencakup pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah-sekolah serta bagi ibu hamil dan balita. Sebanyak 84 juta calon penerima manfaat akan dilayani melalui 48 ribu unit pelayanan.

Target utama program ini mencakup 44 juta anak usia sekolah, 4 juta santri, 30 juta balita, dan 4 juta ibu hamil. Program makan bergizi gratis ini akan memanfaatkan kelebihan produksi dalam negeri, seperti daging ayam, telur, dan ikan, untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

"Kita saat ini memiliki kelebihan produksi daging ayam, telur, dan ikan. Itu semua akan diarahkan ke program makan bergizi gratis," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga akan fokus pada perbaikan dan pembangunan sekolah. Dari 200 ribu sekolah yang belum memiliki program yang memadai, serta 500 ribu ruang kelas yang rusak, semua ini akan ditangani dalam lima tahun ke depan.

"Sekolah-sekolah yang disebutkan tadi akan menjadi fokus dari Pak Prabowo," tambahnya.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan menurunkan angka stunting secara signifikan.

"Diharapkan semua kebutuhan protein masyarakat, terutama yang berasal dari dalam negeri, dapat terpenuhi," tandasnya.