Survei LKPI: Masyarakat Sumut Masih Pertimbangkan Agama dan Etnis di Pilkada 2024

Ilustrasi pemilu
Sumber :

Medan – Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan survei terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Utara (Sumut) dengan dua simulasi survei yakni simulasi terbuka (top of mind) dan simulasi semi terbuka. Simulasi top of mind adalah survei yang dilakukan tanpa menyodorkan nama-nama calon gubernur.

"Sementara, simulasi semi terbuka dilakukan dengan cara menyodorkan 3 nama calon Kepala Daerah Sumut yang namanya menguat dalam bursa calon Gubernur dan Wakil Gubernur kepada 1800 responden," kata Direktur Eksekutive LKPI Togu Lubis dalam keterangannya, Minggu (11/8/2024).

Togu mengatakan, hasil survei dari LKPI mengenai tingkat pilihan publik terhadap bakal calon gubernur Sumatera Utara berdasarkan simulasi terbuka (top of mind) menempatkan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan pada urutan pertama dengan angka keterpilihan sebanyak 27,2%.

Kemudian, mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menempati urutan kedua elektabilitas tertinggi sebagai bakal Calon Gubernur (Cagub) Sumut dengan raihan sebesar 19,7%, urutan ketiga ada Bobby Afif Nasution Walikota Medan dengan 17,2%.

Nama lainnya, yang disebut responden sebagai Cagub Sumut pilihan elektabilitasnya di bawah 5 persen, seperti Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah (Ijeck) dan nama-nama lainnya. Hasil dari simulasi semi terbuka dengan tiga nama bakal Cagub Sumut, pilihan responden tetap jatuh pada Nikson Nababan dengan 31,8%.

Kemudian, Edy Rahmayadi sebesar 29,9%, Bobby Afif Nasution 24,6%, responden yang tidak memilih sebesar 13,7% Hasil survei juga mengambarkan pertimbangan responden dalam memilih bakal Cagub Sumut. Di mana 79,6% responden memilih calon gubernur karena kesamaan agama dengan calon gubernur, sedangkan 80,6 persen pilihan didasarkan kesamaan suku dengan calon gubernur.

Selain itu LKPI juga menemukan bahwa mayoritas pemilih sebanyak 83,7% responden menginginkan pemimpin yang memiliki karakter jujur, dapat dipercaya, dan anti korupsi. Serta perhatian pada rakyat sebesar 72,8%, berwibawa sebesar 49,7%, berpengalaman di pemerintahan sebesar 41,7%, dan taat pada agama sebesar 26,2%.