Survei Pilkada Kaltim: Elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji Unggul Jauh dari Petahana

Pasangan Cagub-Cawagub Kaltim Rudy Mas'ud- Seno Aji
Sumber :

Samarinda Laboratorium Suara Indonesia telah melakukan survei kedua terkait elektabilitas dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), yaitu petahana Isran Noor - Hadi Mulyadi dan penantang mereka, Rudy Mas'ud- Seno Aji.

Survei ini memberikan gambaran jelas mengenai kekuatan elektoral masing-masing pasangan dalam menghadapi kontestasi politik di Provinsi Kaltim. Terutama bagi petahana yang didukung oleh PDI Perjuangan, sementara pasangan Rudy Mas'ud - Seno Aji diusung oleh koalisi partai besar. 

"Hasil survei tingkat elektabilitas atau tingkat keterpilihan oleh publik terhadap para kedua Pasangan Calon Kepala Daerah Kaltim dipetakan melalui beberapa aspek, yakni Top of Mind, Spontaneous Awareness, serta Aided Awareness," kata Direktur Eksekutive LSI Albertus Dino dalam keterangannya, Senin, 7 Oktober 2024.

Dino menjelaskan, Aspek Top of Mind merupakan satu nama yang disebut pertama kali oleh responden. Aspek Spontaneous Awareness merupakan satu atau lebih nama yang disebut setelah yang pertama. 

Sementara aspek aided awareness merupakan sosok atau nama yang disebut setelah responden dibantu dengan daftar nama. Hasil Survei pada Aspek Top of Mind merupakan Salah satu paslon yang disebut pertama kali oleh responden. 

Ketika Responden diminta untuk memilih paslon sebagai kepala daerah Kalimantan Timur menunjukan pasangan calon Rudy Mas'ud-Seno Aji paling banyak disebut hingga mencapai 54,1% kemudian pasangan petahana Isran Noor- Hadi Mulyadi disebut sebanyak 25,8% dan yang tidak menyebut kedua paslon tersebut sebanyak 20,1%. 

Hasil survei juga menunjukkan kekuatan elektoral kedua paslon dengan simulasi pertanyaan tertutup mengunakan kartu suara bahwa tingkat elektabilitas pasangan Rudy Mas'ud - Seno Aji mencapai 66,1%, jauh mengungguli pasangan petahana Isran Noor - Hadi Mulyadi yang hanya memperoleh 28,3%. Sementara itu, 5,6% responden memilih untuk tidak memberikan dukungan kepada kedua pasangan.