Survei TBRC: Duet Melki Lakalena-Johni Asadoma Ungguli 2 Rivalnya di Pilkada NTT

Ilustrasi pemilu
Sumber :

"Kemudian, pasangan Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto menempati urutan kedua dengan tingkat popularitas 70,6%, sementara pasangan Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu berada di urutan ketiga dengan tingkat popularitas 56,7%," kata Johanes.

Dari hasil survei juga terungkap bahwa pasangan Melki Lakalena dan Johni Asadoma adalah yang paling disukai masyarakat NTT. Di mana sebanyak 88,7% responden menyatakan suka dan percaya bahwa pasangan ini mampu memimpin NTT dengan lebih baik. 

Sementara itu, tingkat kesukaan masyarakat terhadap pasangan Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu mencapai 57,8%, dan pasangan Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto mendapatkan tingkat kesukaan 54,6%.

Survei ini juga memetakan tingkat kesadaran dan pemilihan publik terhadap para calon melalui beberapa aspek. Pertama, pada aspek Top of Mind atau Spontaneous Awareness, tingkat elektabilitas pasangan Melki Lakalena dan Johni Asadoma mencapai 34,2%, sedangkan Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto mencapai 27,4%, dan Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu mencapai 19,6%.

Responden yang tidak memilih tercatat sebesar 18,8%. Pada aspek Aided Awareness, di mana responden diberikan bantuan gambar dan nama ketiga pasangan calon di kartu suara, hasilnya menunjukkan bahwa pasangan Melki Lakalena dan Johni Asadoma mencapai tingkat keterpilihan 40,8%. Pasangan Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto memperoleh 33,4%, sedangkan pasangan Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu mendapatkan 20,1%.

Responden yang tidak memilih berjumlah 5,7%. Selain itu, survei ini juga mengukur kemantapan responden dalam pilihan kepala daerah saat survei dibandingkan dengan pilihan di bilik suara. Hasilnya menunjukkan bahwa 67,2% responden tidak akan mengubah pilihan mereka, sedangkan 27,6% menyatakan akan merubah pilihan setelah mengetahui visi dan misi pasangan calon saat kampanye. Kemudian, sebanyak 5,2% responden memilih untuk tidak mengungkapkan pilihan mereka.

Dalam survei juga ditemukan sejumlah permasalahan yang menjadi keluhan masyarakat NTT, di mana 75,7% responden mengungkapkan bahwa mereka menghadapi isu-isu serius seperti kemiskinan, keterbatasan sarana prasarana dan infrastruktur transportasi, dan risiko kelaparan.