Tips Cerdas Mengelola THR, Jangan Sampai Bablas

Ilustrasi uang Rupiah
Sumber :
  • VIVA

Cerita KitaTunjangan Hari Raya (THR) menjadi kebutuhan yang sangat ditunggu-tunggu bagi para pekerja setiap menjelang hari raya Idul Fitri atau lebaran

Heboh Seragam Sekolah Diganti Usai Lebaran, Begini Penjelasan Kemendikbudristek

Pemberian THR seolah menjadi budaya di Indonesia, bahkan diatur dalam peraturan pemerintah bahwa perusahaan selaku pemberi kerja wajib memberikan THR kepada para pekerjanya.

THR diberikan seiring beragam keperluan menanti untuk menyambut momen lebaran bersama keluarga, apalagi bagi mereka yang hendak mudik ke kampung halaman. 

Kisah Pemuda Mudik ke Temanggung Bermodal Nebeng, Terinspirasi Novel

THR menjadi tumpuan dalam menyiapkan berbagai kebutuhan selama lebaran, dengan tidak mengusik gaji pokok yang sudah diplot untuk kebutuhan sehari-hari. 

Namun demikian ada beberapa tips yang perlu disimak oleh Anda untuk mengelola THR agar tepat sasaran dan tidak mudah habis.  

Permintaan Maaf Khatib Salat Id yang Viral Ditinggal Jamaah Usai Singgung Pemilu Curang

Ekonom dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Retno Tanding Suryandari  membagikan tips terkait cara mengelola tunjangan hari raya (THR). 

Menurut dia, salah satu yang harus diperhatikan adalah pentingnya menentukan kebutuhan dasar hari raya seperti konsumsi atau transportasi bagi pekerja yang bekerja di luar kampung halamannya.

"Tentu saja kebutuhan dasar dulu, kebutuhan khusus hari raya yang kita hadapi apa saja. Kalau kita bicara kebutuhan dasar hari raya, pertama harus membayar zakat, kedua mungkin ada utang yang bisa ditutup dengan THR," katanya.

Selanjutnya, kata dia, membayar utang menjadi salah satu hal yang harus diutamakan.

"Selain itu, yang perlu dilakukan adalah mengalokasikan biaya untuk mudik dan juga kebutuhan konsumsi, baik untuk snack maupun makanan besar. Kemudian ada cadangan tak terduga yang perlu dialokasikan juga," katanya.

Ia juga mengingatkan agar uang THR tidak digunakan seluruhnya untuk kebutuhan hari raya. Hal yang juga harus diperhatikan adalah tabungan atau dana cadangan.

"Kalau bisa jangan semua dihabiskan untuk merayakan hari raya. THR bisa dialokasikan untuk tabungan atau untuk investasi dan cadangan darurat," katanya.

Sebagai contoh, dikatakannya, 60 persen dialokasikan untuk kebutuhan hari raya seperti zakat, pembayaran utang, konsumsi, transportasi, dan lain-lain. Sedangkan 40 persen untuk ditabung dan sebagai cadangan dana darurat.

"Dengan rincian 10 persen untuk cadangan tidak terduga dan 30 persen untuk tabungan dan investasi," katanya.

Sumber: Antara