Stunting, Ketahui Faktor Penyebab dan cara Mencegahnya

Stunting, malnutrisi
Sumber :
  • Poco-bw/iStock

Cerita KitaStunting merupakan masalah kesehatan berupa kekurangan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam kurun waktu yang lama. Hal ini menyebabkan perkembangan anak terhambat seperti tinggi badan anak yang lebih pendek dari anak seusianya.

Prediksi Bung Towel Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan, Siapa Bakal Remuk?

 

Seringkali tinggi badan anak dikaitkan dengan faktor genetik sehingga masyarakat kadang kala tidak melakukan hal-hal yang membantu pencegahan Stunting karena dianggap bukan masalah kesehatan. 

UU DKJ Resmi Disahkan Jokowi, Jakarta Lepas Status Ibu Kota Negara?

 

Dilansir dari kementerian kesehatan RI, Stunting sendiri merupakan masalah kesehatan yang dapat dicegah. Maka pemerintah juga memprioritaskan pencegahan terhadap Stunting supaya anak-anak di Indonesia dapat bertumbuh dengan optimal. 

Beda Reaksi Bung Towel Vs Tom Haye Cs saat Timnas Jebol Gawang Korsel

 

Dalam penanganan Stunting selain menjaga pola makan juga ada yang namanya pola asuh yang sehat, akses air bersih dan sanitasi yang begitu dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan psikologis. Seperti yang kita tahu, ketimpangan sosial masih tampak tajam terjadi di lingkungan kita. 

 

Tidak jarang kebutuhan anak akan gizi dan protein tidak terpenuhi karena ketidakmampuan orangtua untuk memberi atau membeli bahan-bahan pokok yang mahal. Tentunya hal ini juga menjadi PR bagi pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat agar lebih terangkat finansial supaya bisa memenuhi kebutuhan anak sehari-hari. 

 

Gejala Stunting

 

Stunting sendiri bisa terjadi pada anak dari mulai dalam kandungan. Biasanya dampak tersebut mulai terlihat ketika sudah menginjak usia dua tahun. Anak yang mengalami Stunting memiliki gejala seperti ciri-ciri berikut ini : 

 

  • Perkembangan anak yang terlambat seperti pertumbuhan gigi dan juga tubuh
  • Lemahnya memori ingatan anak dalam hal belajar dan kurangnya fokus
  • pubertas yang terlambat 
  • Berat badan lebih ringan daripada anak seusianya
  • Ketika memasuki umur 8 tahun, ia menjadi pendiam dan cenderung menghindari kontak mata dengan sekelilingnya. 

 

Gejala-gejala diatas tentunya akan sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan kerja otak nantinya. Stunting juga sangat mengganggu kesehatan mereka sebab dari kecil kondisi daya tahan tubuh buruk imbas tidak terpenuhinya kebutuhan gizi. 

 

Penyebab Stunting

 

Kurangnya gizi kronis mengakibatkan masalah kesehatan yang sangat serius. Sebelum melakukan pencegahan, maka tentunya dibutuhkan pengetahuan akan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting. Dari kementerian kesehatan, beberapa faktor yang mempengaruhi Stunting anak antara lain : 

 

1. Kurangnya Asupan Gizi 

 

Sejak dalam kandungan, seharusnya anak-anak sudah mulai terpenuhi kebutuhan makanan bergizi. Hanya saja beberapa ibu tidak mempunyai akses untuk memperoleh makanan sehat, mengandung nutrisi dan protein yang tinggi. Kondisi malnutrisi janin yang tidak cukup ini dipengaruhi oleh rendahnya nutrisi dari makanan yang dikonsumsi sang ibu. Jika hal ini berlangsung dalan kurun waktu yang panjang, maka anak rentan berisiko mengalami Stunting. 

 

2. Pola Asuh dan pola makan yang Tidak Tepat 

 

Pola asuh yang dimaksud disini ialah yang berhubungan dengan perilaku atau kebiasaan orang tua dalam pemberian makanan pada anak. Pola makan yang sejak dini tidak teratur tentu berpengaruh pada kondisi kesehatan anak. Selain itu, faktor dari kondisi ibu yang kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baik juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan otak anak.

 

3. Ibu dan Bayi tidak mendapatkan perawatan pasca Melahirkan

 

Pentingnya perawatan pasca perawatan tidak semua bisa dipahami oleh kalangan ibu. Apalagi seringkali ibu dipaksa melakukan aktivitas fisik seperti semula padahal kondisinya masih belum pulih. Hal ini biasanya terjadi karena budaya yang ada dalam lingkungan yang memaksa ibu untuk beraktivitas kembali tanpa mendapatkan perawatan penuh. 

 

Kondisi baby blues sangat mungkin terjadi karena ibu tidak mendapatkan hak untuk merawat kesehatannya pasca melahirkan. Sedangkan bayi sangat dianjurkan untuk langsung mendapatkan asupan ASI yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh pada bayi. 

 

4. Sanitasi dan akses air bersih yang buruk 

 

Sanitasi dan akses air bersih yang terbatas akan meningkatkan resiko stunting. Terlebih jika anak terus menerus tumbuh dengan lingkungan yang kurang sehat, kondisi air keruh, kebersihan yang kurang maka kesehatan anak akan terganggu termasuk resiko mengalami Stunting. 

 

Cara mencegah Stunting

 

Setelah mengetahui penyebab Stunting, langkah selanjutnya sebelum terlambat adalah pencegahan terhadap Stunting. Terdapat beberapa tindakan preventif yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk mencegah penyakit gizi kronis, yakni pertama, pastikan gizi terpenuhi dari sejak masa kehamilan. Kedua, berikan menu yang beragam pada anak agar ia tidak menjadi picky eater. 

 

Ketiga, lakukan pemeriksaan secara intensif dan rutin dati mulai masa kehamilan, jangan sampai ibu mengalami anemia ataupun terinfeksi. Senantiasa kontrol tekanan darah ibu dengan kontrol tekanan darah. Keempat, berikan ASI secara berkala pada bayi. Kelima, menjaga kebersihan lingkungan dari virus, jamur maupun bakteri agar terhindar dari penyakit. Usahakan memperoleh sanitasi dan akses air bersih dengan baik. Lakukan kebiasaan-kebiasaan kecil seperti mencuci tangan menggunakan sabun sebelum menyentuh makanan.