Masjid Al Husna Gelar Kuliah Subuh Gabungan: Menanamkan Nilai Kepemimpinan Islami di Tengah Umat
Jakarta – Masjid Al Husna, Admiralty Residence menggelar kegiatan Kuliah Subuh Gabungan bagi masyarakat sekitar pada Minggu (15/6/2025). Rutinitas mingguan yang dilaksanakan di masjid yang terletak di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, ini sebagai wujud nyata penghambaan terhadap Sang Pencipta.
Dalam kesempatan ini, terlihat jemaah antusias memenuhi Masjid Al Husna. Mereka tiba dengan mengendari kendaraan masing-masing, lengkap dengan pakaian muslimnya. Kegiatan diawali dengan salat subuh berjemaah, disusul pembacaan riwayat perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam mensyiarkan agama Islam.
Setelah itu dilanjutkan dengan kajian kitab Ahkamul Sultoniah yang disampaikan KH. Fauzi Bahresy. Jemaah terlihat khusuk dan khidmat mendengarkan pesan-pesan penulis kitab yang dijabarkan kiai lulusan Kairo, Mesir itu.
KH. Fauzi membuka kajian kitab dengan menukil pesan penulis kitab yang mengingatkan pemimpin agar berdialog dengan rakyatnya, sebelum memutuskan suatu kebijakan. "Urusan umat itu diputuskan lewat musyawarah," kata KH. Fauzi menyampaikan pesan yang termaktub di kitab.
Fauzi juga mengingatkan kepada masyarakat agar cerdas dalam memilih pemimpin. Ia bilang, rekam jejak calon pemimpin harus jelas. "Penting bagi kita mengangkat seorang yang memiliki kredibilitas dalam menjalankan tugas kepemimpinan," ujar Fauzi.
Menurutnya, tidak boleh ada paksaan dalam memilih kandidat pemimpin. Utamakan kandidat pemimpin yang memiliki integritas. "Kalau kandidatnya sama-sama bagus, lihat yang usianya lebih senior. Tentu mereka pengalamannya lebih panjang dibandingkan yang junior," ungkap Fauzi.
Meski demikian, kata Fauzi, penulis kitab Ahkamul Sultoniah tidak melarang masyarakat memilih pemimpin yang masih muda. Ia menegaskan Islam memperbolehkan memilih pemimpin yang masih muda, asalkan pemimpin tersebut mempunyai tekad menyejahterakan umat.
"Kalau masih muda tapi punya kriteria, ya boleh-boleh saja dipilih. Meski muda, belum tentu buruk. Pemimpin muda banyak yang mumpuni," jelas ia.
Di kesempatan sama, Prof. Dr. KH. Kana Sutrisna mengelaborasi materi yang disampaikan KH. Fauzi Bahresy. Ia bilang, selain berilmu, pemimpin juga harus memiliki mental baja.
"Sama halnya dalam bersyiar. Syiar pun butuh yang namanya ilmu, butuh yang namanya mental, butuh yang namanya modal. Semua itu nggak akan mungkin bisa terlaksana yang namanya syiar subuh berjamaah, kalau nggak ada modal," ujar KH. Kana.
Karena itu, Kana mengapresiasi kerja-kerja seluruh pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna yang menyukseskan kegiatan Kuliah Subuh Gabungan kali ini.
"Mereka tidak butuh apresiasi karena niat mereka karena Allah SWT. Kadang juga penceramah mungkin nggak menyebut namanya, yang disebut hanya orang-orang terhormat," imbuh ia.
Menutup ceramahnya, Kana mengajak para jemaah mengirimkan doa kebaikan kepada seluruh pengurus DKM Al Husna. "Pejuang subuh di Masjid Al Husna yang dikomandani Haji Madani mudah-mudah pahalanya terus mengalir," ucap Kana.
Diketahui, kegiatan masjid Al Husna di bawah binaan Yayasan Al Madaniyah ini akan terus berupaya memberikan kemaslahatan umat. Adapun susunan kepengurusan Yayasan Al Madanian yakni Dewan Pembina Dodi S Abdulkadir, serta Penasihat KH. Said Aqil Siradj dan H. Oesman Sapta Odang (OSO).
Beres kegiatan subuh, Masjid Al Husna juga menggelar kegiatan Pengajian Dhuha dan Pengukuhan Pimpinan Rating Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PRM-PCM). Kegiatan ini turut dihadiri eks Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsudin