Bedakan Antara Bencana Azab Dengan Bencana Sebagai Ujian

disaster
Sumber :
  • chaiyapruek2520/iStock

Perbedaan datangnya kedua jenis bencana tersebut secara objektif menimpa kelompok yaitu orang-orang yang maksiat dan orang-orang shaleh. Maka tidak bisa secara sepihak menyebutkan bencana yang terjadi kepada orang lain merupakan azab dan bencana yang menimpa diri sendiri dianggap sebagai ujian. 

Skenario Scudetto ke-20 Inter Milan Terasa Sempurna Jika Buat Keok AC Milan di Partai Derby

Ujian datang kepada orang-orang shalih yang dikehendaki oleh Allah SWT untuk melipatgandakan pahalanya seperti para wali, para ulama, para nabi yang tentunya mempunyai amalan-amalan dan ilmu agama yang kuat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yag artinya:

“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya” (HR al-Bukhari).

Gulung Yordania dan Lolos ke Perempat Final, Ini Deretan Fakta Menarik Timnas U-23 Indonesia

kiamat

Photo :
  • :Bulgac/iStock

Dari Hadis tersebut maka dapat dipahami bahwa semakin tinggi iman seorang muslim maka semakin berat pula ujiannya. Seperti pada kisah para Nabi yang paling berat ujiannya bahkan diantara manusia yang lain. Merea diuji sekuat apa keteguhannya terhadap agama. 

Tradisi Unik Syawalan di Kota Semarang, Warga Berbagi Ketupat Jembut

Berbeda lagi dengan bencana kepada orang-orang yang zina dan penuh maksiat adalah azab yang ditimpakan oleh Allah SWT kepada mereka. Azab diturunkan kepada kaum pendosa akibat ulahnya sendiri. Seperti sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadist riwayat At-Tirmidzi yang artinya : 

“Jika Allah menghendaki kebaikan pada hambanya maka Allah menyegerakan baginya azab di dunia. Dan jika Allah menghendaki keburukan pada hambanya maka Allah menahan azab kepadanya di dunia meski ia terus berbuat dosa sehingga azab itu akan ditimpakan kepadanya pada hari kiamat” (HR at-Tirmidzi)

Halaman Selanjutnya
img_title