Menemukan Kedamaian dan Kebahagiaan dengan The Power of Now karya Eckhart Tolle

Buku The Power of Now
Sumber :

Cerita Kita – Sebuah buku yang cukup best seller salah satunya adalah The Power of Now yang ditulis oleh Eckhart Tolle. Dimana dirinya merupakan seorang penulis yang dikenal dan sukses.

Sudah Bertaubat, Apakah Dosa Masa Lalu Tetap Dihisab? Begini Penjelasan UAS

Eckhart Tolle lahir pada 16 Februari tahun 1948 di Jerman dan lulus dari The University of London. Buku The Power of Now karyanya ini menunjukkan pada pembaca untuk mengenali bagaimana seseorang menjadi pencipta rasa sakit dan belajar memiliki kehidupan bebas rasa sakit dalam hidup.

Dikutip Cerita kita dari berbagai sumber, buku The Power of Now memiliki  tujuan dan pencapaian yang monumental dalam literatur spiritual. 

Waspada, Hipertensi Ternyata Bisa Sebabkan Disfungsi Seksual pada Pria & Wanita

Buku The Power of Now diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer pada 7 Juli 2021 dengan 298 halaman, serta bergenre self improvement dan motivasi.

Eckhart Tolle membahas persoalan kekuatan hidup yang dapat meningkatkan kualitas hidup yang dijalani seseorang. Dan dengan hidup saat ini maka seseorang akan menemukan kebahagiaan diri.

Lama Ditunggu Penggemar Marvel, Begini Review Film 'Deadpool & Wolverine'

Makna Now yang dibahas dalam buku ini membawa pembaca untuk dapat menemukan dan mempertahankan rasa damai, suka cita, serta kepuasan mendalam pada diri individu.

Dikatakan bahwa manusia bisa melakukan perubahan dan dapat belajar dari masa lalu tentang apa yang diinginkan dan apa yang tidak diinginkan.

Dalam buku The Power of Now ada beberapa hal penting, yaitu:

1. Hidup di Masa Lalu dan Masa Depan

Terkadang seseorang menghabiskan waktu untuk memikirkan masa lalu dan masa depan bahkan mengkhawatirkannya sampai melupakan masa kini. Padahal yang paling penting adalah momen saat ini.

Tolle dalam bukunya membawa pembaca untuk lebih menyadari akan momen yang dijalani. Tanpa disadari walaupun tidak ada orang yang dikatakan menderita, namun banyak orang yang tidak bahagia. Mengapa demikian?

Ternyata sumber dari penderitaan adalah dari pikiran, dan sayangnya kebanyakan orang secara tidak sadar menggunakan kemampuan pikiran hingga pikiran tersebut justru mengendalikan diri sendiri.

Eckhart Tolle menyebut hal ini sebagai ego, dimana ego berasal dari masa lalu yang isinya pengalaman, memori, atau bahkan masa depan yang diinginkan.

2. Akar Penderitaan

Penderitaan dikatakan muncul akibat pikiran yang menyesali masa lalu atau mencemaskan masa depan. Karena seseorang tidak bisa mengendalikan masa lalu dan masa depan maka hal ini dapat membuat diri menderita.

Sebenarnya sebagai individu orang bisa menilai segala sesuatu yang menjadi tugas pikiran dalam proses memahami. Misalnya saja ketika bangun tidur di pagi hari dan ingin berolahraga lari atau justru muncul pikiran lebih baik melanjutkan tidur, dari sana individu dapat menilai hal itu baik atau buruk.

3. Menerima Kejadian di Luar Kontrol

Sebagian besar penderitaan atau rasa sakit berasal dari pikiran diri sendiri, tetapi terkadang memang ada hal-hal yang berada di luar kendali.

Lalu apa yang harus dilakukan? Ketika anda mengalami kejadian yang membuat diri merasakan sakit maka seseorang bisa belajar untuk menerima apa adanya.

Hal lainnya yang perlu disadari orang adalah fokus pada kehidupan yang dijalani saat ini serta melihat dunia berisi situasi yang mempu dikendalikan bukan berisi masalah tiada henti.

Pesan dalam buku ini yaitu banyak orang di masa lalu dan saat ini bisa memecahkan penghalang rasa takut atau ketidakpuasan, sehingga anda pembaca akan menemukan kembali perasaan damai dan sukacita. 

Apakah ada diantara anda yang sudah membaca buku The Power of Now ini?