Kisah Perjuangan Mohammad Natsir Bakal Diangkat ke Layar Lebar, Ini Bocorannya!

Dai Erick Yusuf.
Sumber :
  • Antara FOTO

Jakarta - Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menggandeng Yayasan Kapita Selekta Mohammad Natsir akan membuat film terkait sosok pahlawan dan pejuang kemerdekaan Mohammad Natsir. Film itu bakal diproduksi oleh Erick Yusuf seorang dai kreatif sekaligus pimpinan pesantren.

Pertama Kali Naik Mobil F1, Brad Pitt Cerita soal Pengalaman Gilanya: Benar-benar Ketagihan

 

Ketua Umum DDII Adian Husaini menjelaskan figur Mohammad Natsir yang bergelar Datuk Sinaro Panjang merupakan seorang pahlawan nasional. Natsir lahir di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Selain ulama, Natsir juga dikenal sebagai pendidik, dan jurnalis.

Superman (2025): Era Baru Man of Steel Dimulai

 

Ketokohan Natsir tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga kancah global. Sederet penghargaan internasional diterima Natsir seperti di antaranya Grand Gordon Star dari Raja Tunisia, King Faisal International Prize dari Kerajaan Arab Saudi.

Kesehatan Saluran Cerna Dukung Kecerdasan Akal dan Sosial dari Geng Jumbo yang Menginspirasi

 

Lalu, ada juga gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Lebanon, gelar kehormatan dalam bidang sastra dari Universitas Kebangsaan Malaysia. Kemudian, gelar kehormatan dalam bidang pemikiran Islam dari Universitas Sains Malaysia.

 

Adapun jasa penting Natsir untuk negara RI saat memimpin Fraksi Partai Masyumi dan berpidato di Parlemen Republik Indonesia Serikat 3 April 1950. Saat itu, ia mengajukan mosi integral yang bertujuan mengembalikan RI dari bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Dari ikhtiar Natsir, mosi tersebut ternyata berhasil menyatukan kembali wilayah Indonesia yang sebelumnya terpecah-pecah dalam beberapa negara bagian RIS. Momen itu jadi tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

 

Bagi Adian, Natsir bukan hanya brilian dalam gagasan dan pemikirannya tentang konsep-konsep Pendidikan.

 

"Kenegaraan dan kebangsaan, melainkan juga sangat cemerlang dalam keteladanan baik dari sisi perkataan, sikap, perilaku, hingga perbuatan. Natsir merupakan negarawan, dai, dan guru teladan bagi bangsa," jelas Adian.

 

Sementara, Erick Yusuf menuturkan perjuangan membawa kisah Natsir ke layar lebar bukan perkara mudah. Sebab, mesti menjaga akurasi sejarah, menghadirkan nilai dengan estetika, dan menyampaikan keteladanan sosok pahlawan tersebut dengan kejujuran.

 

"Film ini ingin menghadirkan kisah utuh seorang tokoh tentang keikhlasannya dalam berjuang, kesederhanaannya dalam memimpin, dan keberaniannya dalam menegakkan kebenaran meskipun harus menanggung risiko yang besar," ujar Erick.

 

Adapun putri Mohammad Natsir, Aisyatul Asriah, menyebut figur sang ayah merupakan sosok orang tua, kepala keluarga, dan pelindung yang luar biasa. Dia mengenang mendiang ayah senantiasa menanamkan adab dan akhlak yang mulia kepada anak-anaknya.

 

Ia bilang, figure ayah selalu mengajarkan kerendahan hati, kesederhanaan, kesantunan, dan kedisiplinan.