Sejarah Helm Viking Yang Salah, Bukan Digunakan Oleh Bangsa Viking. Ini faktanya
- Khosrow R. Kordi/Zoonar/picture alliance
Cerita Kita –
Sepanjang Perjalanan sejarah, helm Viking digambarkan sebagai ciri khas bangsa viking. Bangsa viking sendiri merupakan sebutan untuk orang-orang India-Eropa dari Skandinavia yang menyerang ke berbagai kawasan di Eropa sekitar 400 M. Skandinavia meliputi Norwegia, Denmark, dan Swedia yang secara aktif melakukan penyerbuan hingga wilayah Laut Tengah, Sisilia dan Italia bagian selatan.
Bangsa viking yang terkenal kuat tersebut identik dengan helm besi bertanduk yang disebut helm viking. Namun ternyata baru-baru ini terkuak bahwa helm tanduk tersebut bukan ciri khas bangsa viking seperti yang dipercayai oleh banyak orang. Hal ini dibuktikan oleh kajian yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari Aarhus University di Højbjerg, Denmark.
Mereka meneliti kembali artefak helm bertanduk yang usut punya usut sudah ada sejak tahun 900-an SM (Sebelum Masehi). Padahal masa kejayaan bangsa Viking sendiri ada di abad ke 400 M, jadi bisa disimpulkan bahwa helm bertanduk ini sudah ada bahkan sebelum peradaban orang-orang Viking.
Fakta lainnya menyebutkan, Helm kuno ini diciptakan oleh penghuni rawa di pedalaman Denmark dimasa itu. Hal ini tentu sangat berkebalikan dengan sejarah bahwa bangsa Viking mulai menginvasi beberapa negara di Benua Amerika serta Eropa sekitar abad ke 800 Masehi dengan menggunakan helm bertanduk sebagai ciri khas saat melakukan penyerbuan.
Padahal jika dihitung kembali, helm bertanduk itu sudah ditemukan hampir 3.000 tahun lalu sebelum Viking atau Norse mendominasi wilayah-wilayah Eropa. Rupanya helm ini juga pernah teridentifikasi mirip dengan simbol makhluk yang memiliki tanduk dan bermakna religius di jaman Perunggu, Sardinia.
Berbahan dasar perunggu dengan motif tanduk banteng yang berbentuk letter 'S' ketika diuji Radiokarbon membuktikan bahwa penutup kepala tersebut lebih tua dibandingkan dengan kejayaan bangsa viking. Jadi gambaran prajurit bangsa viking selalu identik dengan helm bertanduk adalah salah.
Ditambah dengan argumentasi para peneliti dahulu yang salah memperkirakan hal tersebut. Sebab sebelum tahun 1950 tersebut belum ada tekhnologi radiokarbon yang berfungsi untuk menghitung usia sebuah metal. Apalagi penggambaran bangsa viking memakai helm bertanduk baru muncul di tahun 1800 an di Eropa.
Argumentasi tersebut semakin kuat kala salah satu pelopor bernama Richard Wagner, komponis ternama di Jerman pada abad ke 19 mengenalkan desain kostum pementasan opera bertajuk Ring Cycle. Dalam opera tersebut, kostum yang dikenakan prajurit viking cukup menyita perhatian sehingga mempengaruhi seniman lain hingga hari ini.
Pelindung kepala yang sering dikaitkan dengan bangsa viking ini ditemukan di kota Veksø, kawasan pantai timur Denmark sekitar tahun 1942. Dari penemuan tersebut kemudian diabadikan di Museum Nasional Denmark. Konsep pelindung kepala dengan tanduk ini dipercaya Telah dipakai dan dibawa ke Skandinavia oleh pedagang sekaligus nelayan Phoenicia di laut Mediterania.
Selain itu, penduduk Syam juga sudah lebih dulu mengenakan helm ini dari mulai tahun 1.000 SM. Sebab sebenarnya helm ini tidak berfungsi sebagai pelindung kepala ketika berperang. Dari temuan para arkeolog melahirkan kesimpulan bahwa helm tersebut digunakan pada saat acara yang menandakan prestise ekonomi. Tanduk sendiri digunakan para pemimpin sebagai simbol kepercayaan bahwa bisa memberikan kekuatan luar biasa kepada pemakainya.