Bukan Dibangun Oleh Budak, Piramida di Mesir Dibangun Oleh Orang-orang Ini

Piramida di Giza Mesir
Sumber :
  • David McEachan/pexel

Cerita Kita –Pembangunan Piramida terbesar di Giza Mesir ini menjadi sebuah pertanyaan publik tentang bagaimana prosesnya pembuatannya.

Cerita Farid di Gaza, Jadi Saksi Bengisnya Tentara Israel Serang RS Indonesia

 

Mengingat bangunan setinggi ini bisa digarap pada zaman dahulu dimana belum ada alat kontruksi canggih seperti crane yang biasa digunakan untuk membangun gedung pencakar langit. 

Nasib Baik Casis Bintara Lawan Begal hingga Jari Putus, Diterima Jadi Anggota Polri

 

Bangunan kuno ini berfungsi sebagai tempat pemakaman keturunan dan keluarga kerajaan sekaligus harta benda milik raja Fir'aun kala itu.

Draf RUU Penyiaran Berbahaya untuk Demokrasi RI, Peran Krusial Pers Bisa Mundur Seperti Era Orba

 

Banyak argumen tentang siapa yang mendirikan Piramida Agung Giza menjadi bangunan megah dan simetris. Hingga memunculkan konspirasi soal para budak Yahudi yang menyeret batu-batu besar tersebut untuk membangun Piramida tanpa upah. 

 

Namun hal tersebut dibantah oleh para arkeolog sebab tidak ada temuan yang berkaitan dengan budak Yahudi. Meskipun terdapat catatan dalam Alkitab Ibrani soal para Yahudi menjadi budak di Mesir, namun keberadaan orang-orang Yahudi dalam catatan tersebut mengarah pada kota Ramesses. Namun kota ini baru berdiri pada tahun 1295-1186 SM setelah pembangunan Piramida di Mesir selesai. 

 

Dibangun Oleh Orang Mesir Kuno

Memiliki ketinggalan sekitar 150 meter, Piramida Agung Giza diperkirakan dibangun sekitar tahun 2630 SM atau abad ke-27 di nekropolis Saqqara, barat laut kota Memphis.

 

Setidaknya membutuhkan ribuan pekerja untuk bisa menyelesaikan pembangunan Piramida tersebut. Sejauh ini, ada 100 an lebih yang jumlah Piramida di Mesir yang telah teridentifikasi. 

Dari ratusan Piramida tersebut, Piramida bertingkat (step pyramid) merupakan yang pertama dibangun. Arsitek bernama Imhotep, dikenal sebagai orang yang mendesainnya di masa Dinasti ke-3 Mesir.

 

{{ photo_id=333 }}

 

Terdiri dari tumpukan beberapa mastaba dengan ketinggian sekitar 62 meter pada masa itu. Fakta lain yang ditemukan ialah adanya bukti bahwa yang membangun Piramida Giza Mesir ialah orang-orang mesir kuno. 

 

Pembangunannya pun masih secara manual, menggunakan tenaga manusia. Namun hingga saat ini masih bisa terpecahkan bagaimana orang-orang mesir kuno ini menarik balok-balok batu yang beratnya mencapai 2 ton lebih. 

 

Dari temuan Pierre Tallet, profesor dari Universitas Paris-Sorbonne, mengungkapkan bahwa para pekerja yang terlibat dalam pembangunan Piramida tersebut diberi makan seperti roti, daging, kurma, maupun sayur sayuran. Mereka juga mendapatkan upah berupa bahan tekstil dan perawatan medis.

 

Hal itu dibuktikan dengan temuan arkeolog seperti tulang-tulang hewan, tempat tinggal pekerja yang ada disekitar lokasi. Maka, rumor bahwa piramida dibangun oleh para budak adalah tidak benar. 

 

Selain itu para ahli juga berpendapat bahwa pembangunan tersebut melibatkan kelompok pekerja yang terstruktur serta diberikan upah atas pekerjaannya.