Rakernas PERTI 2024: Oso Bicara tentang Inovasi dan Tantangan Pendidikan Islam

Ketua Majelis Pembina PP PERTI, Dr. H Osman Sapta (Oso)
Sumber :

Jakarta – Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ulama pada 15-17 Oktober 2024. Momen ini menghadirkan berbagai diskusi strategis untuk pengembangan organisasi dan pendidikan Islam. 

Menyepi di Bali: THK U Gelar Refleksi Global di Pantai Kura Kura Bali

Acara ini dibuka dengan resmi oleh Ketua Majelis Pembina PP PERTI, Dr. H Osman Sapta (Oso), di Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. Dalam Sambutannya, Rakernas ini diharapkan dapat memperkuat konsolidasi organisasi dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia.

Oso berpesan kepada Ketua Umum PP PERTI, Dr H M Syarfi Hutauruk, MM dan segenap jajarannya untuk terus mengembangkan organisasi PERTI. Menurut Oso, organisasi PERTI sudah berdiri sejak tahun 1928. Untuk itu, program yang konkret yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat harus terus digalakkan. 

Pilkada Jakarta, OSO Yakin Pramono-Rano Menang Satu Putaran

Harapannya, organisasi PERTI lebih dikenal masyarakat, sehingga semakin berkembang. "Sekarang pengurus PERTI sudah ada di 27 provinsi. Semoga ke depan pengurus PERTI ada di seluruh provinsi, jangan sampai berkurang," kata Oso dalam pidatonya. 

Oso menilai, program Ketua Umum PP PERTI, Dr H M Syarfi Hutauruk sangat bagus. "Saya berkomunikasi terus sama beliau ini untuk bagaimana cara mengembangkan suatu organisasi yang begitu besar yang didirikan pada 1928, dan beliau sudah mempunyai rencana-rencana yang matang," jelas Oso.

Lantik Rektor di Hari Pahlawan, Universitas OSO Bertekad Wujudkan Indonesia Emas

Oso pun mengingatkan tentang pentingnya media massa dan media sosial dalam sosialisasi program organisasi PERTI. "Saya pesankan kepada organisasi pentingnya menyentuh media, media sosial supaya rakyat mengerti bahwa ada organisasi yang besar, organisasi yang cantik seperti ini yang mencintai umatnya," katanya. 

Tidak lupa, Oso juga mengingatkan agar PERTI selalu membawa pesan damai, dan menghormati agama lain. "Kita harus menghormati agama lain tapi bukan berarti kita harus tunduk kepada sesuatu yang bukan unsur dan ajaran kita sendiri," tegasnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title