Mirip Choco Cips, Hamparan Chocolate Hills di Filipina Konon Ada Raksasa Jatuh Cinta
- Unsplash / Robin P
Cerita Kita – Jika berbicara soal tempat wisata tiap negara punya keunikannya masing-masing. Salah satunya di Filipina yang memiliki beragam pesona dan keindahan alam.
Jika ada diantara kamu yang suka berlibur atau traveling ke berbagai negara, objek wisata di negara Filipina yang satu ini bisa jadi pilihan untuk menikmati alam.
Chocolate Hills atau Bukit Cokelat Filipina sudah dikenal banyak orang karena lokasinya yang unik. Warna cokelat yang dipancarkan bukit ini merupakan fenomena di musim kemarau, dimana rumput hijau yang menutupi bukit itu mengering dan berubah warna menjadi cokelat.
Perbukitan cantik Chocolate Hills tersebar di Kota Sagbayan, Carmen, dan Batuan di Pulau Bohol yang berada di wilayah Visayas Tengah, Filipina.
Chocolate Hills mempunyai luas sekitar 50 hektar dan disana ada hamparan bukit yang berjumlah sekitar 1.268 hingga 1.776 bukit. Selain itu, yang unik adalah bentuk dan ukuran bukit tersebut hampir sama.
Cerita kita merangkum dari berbagai sumber, hamparan bukit yang terbentuk dari batuan kapur tertutup tanah itu seluruhnya tertutup rerumputan dan mengerucut dengan tinggi 45 sampai 150 meter.
Bagi pengunjung yang ingin berkunjung menikmati wisata ini, perlu menaiki sekitar 214 anak tangga. Panorama cantik perbukitan yang luaspun biasanya dijadikan objek foto yang epic.
Dari beberapa informasi, bukit cokelat di Filipina itu terbentuk karena batuan kapur yang terjadi selama ribuan tahun. Kemudian pelapukan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah hujan dan erosi.
Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa bukit-bukit ini sebelumnya adalah terumbu karang yang berada di dasar laut dan terjadi pergerseran geologis di bawah air hingga membuatnya terangkat ke permukaan.
Konon, menurut legenda yang berkembang, dahulu ada raksasa bernama Arogo yang jatuh cinta kepada sosok perempuan cantik bernama Aloya. Tetapi ternyata wanita yang dicintainya itu meninggalkannya.
Cinta Arogo yang kandas akhirnya memupuskan harapan untuk mendapatkan cinta Aloya, hingga Arogo kecewa. Karena kecewa Arogo menangis dan meneteskan air mata, maka dipercaya tetesan air mata raksasa Arogo membentuk gundukan bukit yang dikenal dengan Chocolate Hills.
Untuk para wisatawan yang akan berkunjung ke Chocolate Hills di Filipina sangat pas apabila dilakukan saat musim kemarau disana, yang berlangsung pada bulan November hingga Mei.
Tetapi, jika kamu berkunjung ketika musim hujan maka Chocolate Hills akan berubah menjadi hijau.
Nah, bagaimana apakah kamu tertarik untuk menikmati traveling di Chocolate Hills?