PDIP Tuding Parcok, Pernusa: Kalah Itu Realita, Jangan Cari Kambing Hitam

Ketua Umum Pernusa, Kanjeng Pangeran Norman
Sumber :

Jakarta – Polemik politik semakin memanas usai PDI-P melontarkan usulan agar Polri kembali di bawah kendali TNI atau Kementerian Dalam Negeri. Usulan ini muncul setelah hasil Pilkada Serentak 2024 menunjukkan kekalahan PDIP di sejumlah wilayah yang dianggap sebagai basis kuat mereka. 

Usul Kembalikan Polri ke TNI Langkah Mundur dan Upaya Kerdilkan Kerja Polri

PDIP bahkan menyebut bahwa kekalahan ini disebabkan oleh keterlibatan aparat kepolisian, yang mereka istilahkan sebagai “parcok” atau partai cokelat.

Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara, Kanjeng Pangeran Norman, menanggapi keras tudingan tersebut. Menurutnya, kekalahan PDIP tidak seharusnya dilimpahkan pada pihak lain, apalagi aparat keamanan. Karena itu adalah realita bahwa masyarakat sudah tidak simpatik terhadap PDIP.

Tanggapi Hasil Pilkada Banten, Aktivis Muda Tangsel: Menang Jangan Jumawa, Kalah Mesti Legowo

“PDIP kalah di kandang sendiri, jangan cari kambing hitam. Sejak Prabowo menjadi Presiden, PDIP sudah ditawarkan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM), tapi mereka menolak dan merasa masih berkuasa sebagai pemenang legislatif,” ujar Norman, Sabtu, 30 November 2024.

Norman juga mengingatkan bahwa dalam pemilihan gubernur dan kepala daerah, partai-partai pendukung pemerintah membentuk KIM Plus, yang menguasai 85% kekuatan parlemen sebagai pemenang adalah hal wajar karena semua saling bahu membahu ingin membangun bangsa lebih baik ke depan, kecuali PDIP.

Sampaikan Pidato Kemenangan, Maximus-Peggi Ajak Seluruh Rakyat Mimika Jaga Kedamaian

“Logikanya, 85% partai pro pemerintah melawan 15% yang di luar pemerintah, yaitu PDIP. Jangan kaget kalau PDIP kalah bahkan di kandang sendiri. Itu realita politik!” tegasnya.

Norman juga menyoroti langkah PDIP yang menurutnya justru memperkeruh suasana dengan menyalahkan berbagai pihak, mulai dari aparat kepolisian hingga tokoh tertentu.

Halaman Selanjutnya
img_title