Bertemu Gubernur, Bupati-Walikota Riau, Menhut Bahas Tata Kelola Kawasan Hutan

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni
Sumber :

Jakarta – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menerima kunjungan Gubernur, Bupati dan Walikota Riau. Pertemuan ini membahas persoalan dan perkembangan hutan di Riau. 

Menhut: Prabowo Miliki Komitmen Kuat Lestarikan Hutan dengan Perhutanan Sosial

Dalam pertemuan, Menhut didampingi oleh Sekjen Kemenhut, Inspektur Jenderal, Dirjen Planologi, Dirjen Gakkum, Dirjen KSDAE, Dirjen PDASRH dan Setditjen PHL. Hadir dalam pertemuan, Gubernur Riau Abdul Wahid beserta Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto. 

Sejumlah persoalan yang berkaitan dengan wilayah hutan di Riau disampaikan oleh Gubernur dan Bupati. Salah satunya terkait fasilitas umum bagi warga yang terkendala lantaran berada di kawasan hutan.  

Hadiri Jambore Karhutla 2025 di Riau, Menhut Sebut 3 Faktor Penurunan Tren Karhutla

Menhut Raja Antoni mengatakan, salah satu tujuan menjaga hutan adalah untuk kemanusiaan. 

“Saya secara pribadi tidak hanya untuk Riau, saya kemarin sambil di grup kami bicara misalkan ada di Lampung, tiap kali ada orang yang sakit harus ditandu ke rumah sakit karena nggak ada jalan. Sehingga pertanya yang lebih filosofi, lalu apa fungsi hutan dihadapkan dengan kehidupan manusia yang nyata? Bukankah menjaga hutan itu untuk tujuan kemanusiaan. Kalau beradu antara fungsi hutan yang memang menarik dengan kemanusiaan apa yang kita lakukan?” ujar Menhut Raja Antoni, dikutip, Senin, 5 Mei 2025 malam.

Menhut Raja Antoni Blusukan ke PPS Riau, Lihat Langsung Proses Penyelamatan Satwa

Sehingga, Menhut menilai tidak boleh hanya berfikir bahwa hutan tidak boleh diganggu dengan tidak memikirkan aspek kemanusiaan bagi masyarakat sekitar. Namun, tidak boleh pula memiliki sikap tidak perduli dengan hutan dan lingkungan. 

“Saya kira kita tidak boleh berdiri pada titik ekstrim dimana hutan adalah segalanya nggak boleh diganggu, atau sebaliknya, kita juga tidak boleh pada titik ekstrim yang tidak perduli sama sekali dengan hutan dengan lingkungan hidup, hanya dengan pembangunan,” tuturnya. 

Ia mengatakan, akan ada titik temu atau jalan tengah untuk membicarakan agar kelestarian alam, lingkungan dan pembangunan bisa berjalan secara bersamaan. 

“Saya kira ada titik-titik temu, jalan tengah yang kita bisa temukan untuk mengkompromikan antara lingkungan dan pembangunan, antara ekonomi dan ekologi,” ujarnya.

Menhut juga menuturkan, nantinya Riau akan dijadikan contoh terkait percepatan dalam kelestarian alam dan pembangunan yang bersamaan. Namun, hal ini disebut diperlukan adanya kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah maupun berbagai pihak terkait.

“Riau akan kita jadikan contoh, kalau kita bisa mengakselerasi, makanya saya berharap bapak gubernur ada quick win masalah banyak sekali, kalau kita bisa selesaikan langsung kan kita punya keterbatasan sumber daya manusia, pekerjaan kita juga seluruh Indonesia, bapak ibu juga pasti banyak sekali agenda yang diselesaikan,” ungkapnya.

“Paling tidak quick win itu apa, misalkan fasilitas umum, ada sekolah, ada masjid, ada surau ada jalan, tidak terbangun hanya karena itu kawasan hutan, saya kira itu bisa kita selesaikan, sehingga masyarakat merasa kita hadir,” pungkasnya.

Sebagai informasi, selain Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, hadir pula 10 Bupati, 2 Walikota, Sekda, Kepala Bappeda Provinsi Riau, Kepala Dinas LHK, hingga Kepala Badan Penghubun Provinsi Riau.