Kecam Israel yang Serang Gereja di Gaza, Kemlu Desak PBB Berani Ambil Langkah Nyata

Bendera Israel
Sumber :

Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengecam aksi zionis Israel yang masih terus melakukan agresi ke Gaza, Palestina. Serangan Israel itu dilakukan terhadap Gereja Keluarga Kudus di Gaza.

Sungguh Biadab! Israel Bunuh 25 Warga Palestina yang Kelaparan di Pusat Distribusi Bantuan

 

Menurut Kemlu, serangan Israel itu mencerminkan pengabaian sepenuhnya terhadap hukum humaniter Internasional.

Pengamat Soroti Pengiriman Beras 10.000 Ton Beras ke Palestina di Tengah Krisis Pangan

 

Serangan ini mencerminkan pengabaian sepenuhnya hukum Humaniter internasional dan kemanusiaan serta kesucian tempat beribadah,demikian pernyataan Kemlu dalam unggahan di media sosial X resminya yang dikutip pada Jumat, 18 Juli 2025.

AS Desak Israel dan Suriah Tarik Pasukan dari Suwayda demi Stabilitas Regional

 

Kemlu menyampaikan bahwa RI dengan tegas mengutuk serangan Israel pada Kamis (17/7) terhadap satu-satunya Gereja Katolik di Gaza. Imbas serangan Israel muncul korban jiwa dari rakyat sipil yang tidak bersalah.

 

Hal ini semakin menunjukkan tidak adanya komitmen Israel dalam memenuhi kewajiban hukumnya sebagai kuasa pendudukan, apalagi terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan,” lanjut pernyataan Kemlu.

 

Lebih lanjut, Kemlu juga menambahkan bahwa situs keagamaan, fasilitas medis dan fasilitas sipil lainnya tak boleh jadi target serangan karena dilindungi hukum internasional.

 

Kemlu juga mendesak komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil langkah nyata. Upaya itu untuk menekan Israel menghentikan semua aksi biadabnya. Selain itu, mendesak Israel kembali ke negosiasi gencatan senjata di bawah Solusi Dua Negara.

 

Adapun serangan Israel ke gereja itu menyebabkan wafatnya dua warga Gaza dan 13 orang lainnya terluka. Salah satunya pendeta Paroki Gabriel Romanelli beserta seorang balita berusia 3 tahun dan seorang penyandang disabilitas.

 

Imbas serangan itu, bangunan gereja — yang telah menampung banyak warga Kristen dan Muslim Palestina yang mengungsi sejak Oktober 2023 — serta fasilitas di sekitarnya mengalami kerusakan parah.

 

 

Sementara, Komite gereja Palestina sudah menyerukan agar para pemimpin gereja dan pemuka agama Kristen di seluruh dunia turut bersuara dan secara terbuka mengecam serangan Israel itu.