Pengamat Soroti Pengiriman Beras 10.000 Ton Beras ke Palestina di Tengah Krisis Pangan

Pieter C Zulkifli
Sumber :

Pada data lain, Perum Bulog mengonfirmasi per Februari 2025, gangguan iklim dan gagal panen di sejumlah wilayah telah menyebabkan penurunan signifikan dalam Cadangan Beras Pemerintah (CBP) (Tempo.co, 25 Februari 2025). Dalam konteks tersebut, kata Pieter Zulkifli, mengirim 10.000 ton beras ke luar negeri bukan hanya persoalan logistik, tetapi soal keberpihakan pemimpin.

5 Nelayan Gaza Ditangkap Tentara Israel saat Melaut untuk Mencari Makan

"Di sinilah publik mulai merasa getir. Ketimpangan kehidupan masyarakat Indonesia jarang tersentuh kebijakan politik negara, karena para pemimpinnya kerap larut dalam gaya hidup hedon dan panggung pencitraan," kata dia.

Pieter Zulkifli menekankan diplomasi kemanusiaan memang penting, tetapi bukan dengan mengabaikan kenyataan bahwa anak-anak di negeri sendiri masih kekurangan gizi dan harga pangan pokok terus melonjak.

Sungguh Biadab! Israel Bunuh 25 Warga Palestina yang Kelaparan di Pusat Distribusi Bantuan

Menurut laporan terbaru SMERU Research Institute, ketimpangan akses pangan dan gizi di Indonesia meningkat sejak 2022, diperburuk oleh dampak pandemi dan lonjakan harga global. Di saat seperti itu, simbol-simbol kemurahan hati di luar negeri terasa paradoksal.

Dia berpendapat pemerintah tentu tetap bisa menunjukkan empati terhadap Palestina. Namun, bentuknya tak harus berupa bantuan pangan fisik.

Kecam Israel yang Serang Gereja di Gaza, Kemlu Desak PBB Berani Ambil Langkah Nyata

Dukungan diplomatik, kontribusi medis, atau peran aktif dalam perdamaian bisa menjadi alternatif yang lebih proporsional, tanpa mengabaikan kebutuhan domestik.

Tak hanya itu, Pieter Zulkifli menilai bila Prabowo memiliki peluang besar untuk mencatat sejarah sebagai pemimpin yang berkeadilan sosial. Namun, langkah awalnya harus menunjukkan keberpihakan yang tegas kepada rakyat Indonesia terlebih dahulu.

Halaman Selanjutnya
img_title