Latah, Timnas Malaysia Bakal Naturalisasi Striker Ganas Liga Belanda Ferdy Druijf

Cerita Kita – Malaysia kabarnya akan segera merekrut striker kelahiran Belanda yang bermain di klub Eredivisie PEC Zwolle, Ferdy Druijf, untuk dinaturalisasi sebagai bagian dari Timnas mereka. 

Dilansir MakanBola, Kamis, 4 April 2024, penyerang dengan tinggi 1.90 meter itu disebutkan sedang dalam proses menyediakan dokumen-dokumen untuk membuktikan bahawa neneknya dilahirkan di Malaysia.

Sebelumnya, Ferdy Druijf menyuarakan keinginannya berseragam Harimau Malaya pada masa mendatang. Keinginan Ferdy direspons laman pencari bakat terkemuka Malaysia, Frfuturetalents di laman X.

"Keinginan saya untuk bermain buat Malaysia ada, tetapi buat masa ini saya sedang menyediakan dokumen yang membuktikan nenek saya dilahirkan di Malaysia," kata Ferdy Druijf seperti yang dikutip Frfuturetalents di laman X.



Penyerang Belanda, Ferdy Druijf, ingin bermain Timnas Malaysia

Photo :

• IG ferdydruijf

Jika proses naturalisasi ini benar menjadi kenyataan, kehadiran Ferdy akan sedikit banyak membantu menambah daya gedor skuad Harimau Malaya yang menjadi sorotan belakangan ini. 

Ferdy Druijf merupakan pemain kelab Austria, Rapid Vienna yang dipinjamkan ke klub Belanda, PEC Zwolle. Bersama PEC Zwolle musim ini, Ferdy sudah mencetak 5 gol dan 2 assit dalam 15 pertandingan.

Proyek naturalisasi pemain di Malaysia memang bukan yang pertama. Jauh sebelumnya, Malaysia termasuk yang gencar menaturalisai pemain-pemain asing untuk dijadikan warga negaranya. Bahkan, beberapa yang dinaturalisasi tak ada hubungan garis keturunan apapun dengan Malaysia.

Seperti di perhelatan Piala Asia 2023 lalu, Football Association of Malaysia atau FAM, merilis 26 pemain yang didaftarkan untuk membela timnas Malaysia di Piala Asia 2023. Sebanyak 14 pemain naturalisasi dan keturunan dipanggil.

Manajer Timnas Malaysia Kim Pan Gon seolah mengikuti proyek naturalisasi pemain, seperti yang dilakukan Shin Tae Yong bersama Timnas Indonesia.

Hanya saja Malaysia lebih banyak melibatkan pemain naturalisasi. Mereka mengisi lebih dari setengah dari total 26 pemain dalam skuad. Sementara Indonesia hanya melibatkan tujuh pemain naturalisasi.