5 Fakta Iran Hujani Ratusan Rudal dan Drone Pembunuh ke Israel
- Istimewa / Tangkapan Layar
Cerita Kita – Iran mengkonfirmasi telah meluncurkan ratusan pesawat nirawak atau drone dan rudal balistik ke arah Israel, pada Sabtu, 13 April 2024. Situasi ini semakin memicu ketegangan di Timur Tengah di tengah konflik Israel-Hamas yang belum reda.
Serangan tersebut menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung terhadap Israel, yang berisiko menimbulkan konflik regional yang lebih luas.
Berikut adalah fakta-fakta dari serangan Iran ke Israel yang berpotensi memicu konflik yang lebih besar lagi:
1. Dipicu Penyerangan Konsulat Iran di Damaskus
Serangan Iran ke Israel diyakini sebagai respons atas serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 lalu. Iran meyakini Israel dalang dari serangan tersebut.
Serangan udara Israel itu menghancurkan gedung konsuler di kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus, yang menewaskan 16 orang. Garda Revolusi Iran mengakui 7 personelnya, termasuk dua komandan senior, tewas dalam serangan tersebut.
Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan bahwa militer menembakkan puluhan drone dan rudal ke arah Israel sebagai tanggapan atas “banyak kejahatan” yang dilakukan Israel, termasuk serangan pekan lalu terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk serangan udara Israel itu "kejahatan pengecut" yang "tidak akan dibiarkan begitu saja".
Iran bertekad melakukan pembalasan khusus terhadap serangan militer zionis Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April.
Penampakan rudal Iran ke arah Israel dari atas langit Yordania
- Tangkapan layar
2. Diklaim Serangan Balasan yang Legal
Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran pada Minggu menyatakan tindakannya membalas Israel yang melakukan agresi militer dan menyebabkan para penasehat militer mereka syahid, sesuai pasal 51 Piagam PBB.
"Republik Islam Iran menggunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya atas prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum Internasional," sebut pernyataan itu.
Hal ini disampaikan dalam pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Iran yang dirilis pada Minggu yang disampaikan Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengenai pembalasan khusus terhadap serangan militer zionis Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April.
"Iran bertekad mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan kekuatan secara ilegal dan agresi," bunyi pernyataan itu.
Tindakan militer ini, menurut Iran adalah bentuk pembelaan diri, menunjukkan pendekatan bertanggung jawab terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional, di saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan zionis Israel terhadap Palestina dan agresi militer di negara-negara di kawasan terus dilakukan.
Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal, jika diperlukan.
3. Picu Perang Dunia III
Direktur Crisis Research Institute di Universitas Oxford, Mark Almond, mengemukakan potensi terjadinya konflik besar yang disebut Perang Dunia III jika situasi antara Israel dan Iran semakin memanas.
Dia juga menyoroti pertimbangan-pertimbangan terkait kemungkinan terjadinya perang terbuka akibat serangan Iran terhadap Israel.
"Beberapa pengamat Barat berpikir Iran akan membatasi diri pada serangan balasan terhadap kedutaan Israel (sebagai balasan serangan konsulat Iran di Siria) di suatu tempat atau melancarkan serangan dunia maya," kata Mark Almond seperti dikutip dari Mirror pada Minggu, 14 April 2024.
Dia menyampaikan bahwa Amerika Serikat, sebagai sekutu dekat Israel, telah menginstruksikan para diplomatnya di wilayah Teluk untuk terus memantau situasi tanpa melakukan tindakan yang berlebihan.
Namun, Mark Almond mencurigai bahwa hubungan tegang antara Iran dan negara-negara Barat telah mencapai titik kritis.
4. AS, Inggris dan Prancis Ikut Campur
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan dukungan militer AS kepada pertahanan Israel. Biden menyatakan dukungan alutsista AS ke wilayah Israel untuk menghalau rudal dan drone pembunuh Iran.
"Atas arahan saya, untuk mendukung pertahanan Israel, militer AS memindahkan pesawat dan perusak pertahanan rudal ke wilayah tersebut selama seminggu terakhir," ujar Biden
"Berkat penyebaran ini dan keterampilan luar biasa dari anggota layanan kami, kami membantu Israel menurunkan hampir semua drone dan rudal yang masuk," imbuhnya memuji pasukan AS yang membantu Israel menjatuhkan hampir semua drone dan rudal yang ditembakkan oleh Iran.
Serangan Iran ini ibarat jadi ‘ujian’ bagi kemampuan pertahanan udara Israel. Namun tampaknya, zionis Israel untuk sementara berhasil lewati ujian tersebut dengan cukup meyakinkan karena bantuan sekutu loyalnya seperti AS, Inggris, dan Prancis.
Israel dilaporkan sudah menembak jatuh sebagian besar lebih dari 200 drone dan rudal yang diluncurkan Iran, dengan campur tangan AS, Inggris dan Prancis.
5. Ultimatum Iran ke AS
Iran memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar menjauh dari konflik antara Iran dan Israel. Perwakilan Iran untuk PBB menegaskan Teheran akan menggempur Israel lebih parah jika Israel dan sekutunya membalas.
Diketahui, Iran mengkonfirmasi telah meluncurkan puluhan pesawat nirawak (drone) dan rudal ke arah Israel di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara pascaserangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pekan lalu.
Teheran menyatakan serangan ke Tel Aviv merupakan respons atas serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pekan lalu.
"Tindakan militer Iran merupakan respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus. Masalah ini dapat dianggap selesai," kata misi tetap Iran di PBB dalam unggahan di media sosial X dilansir Arab News, Minggu, 14 April 2024
"Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, yang mana AS HARUS MENJAUHINYA!," tulisnya lagi
Sumber: VIVA.co.id