PPP Beri Sinyal Siap Melipir ke Koalisi Prabowo, Siapa yang Mau Pahit jadi Oposisi?

Simpatisan PPP saat kampanye pemilu (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA Foto

Cerita Kita – Dinamika politik pasca KPU menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024 terus menghangat. Salah satunya rayuan Prabowo Cs agar kubu rival seperti PDIP gabung ke koalisi.

Di tengah rayuan kubu Prabowo terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu, muncul omongan dari Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono. Mardiono beri sinyal partai yang dipimpinnya siap bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran  periode 2024-2029.

Terkait arah PPP, Mardiono hanya menjawab diplomatis kemungkinan partai kabah itu gabung ke koalisi Prabowo.

Dia menuturkan saat ini PPP masih tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu di bawah kepemimpinan Presiden RI Jokowi. Mardiono menyebut saat ini pasangan pemenang Pilpres 2024, Prabowo-Gibran belum dilantik.

Tapi, ia melempar kode keras terkait langkah ke depan PPP soal gabung ke pemerintahan Prabowo lima tahun ke depan.

"Jadi kalau koalisi ya tentu nanti untuk langkah yang ke depan ya, kita nanti dengan pemerintahan yang baru ya tentu kita akan membicarakan itu," ujar Mardiono.

Arsari Group Bantah Hashim Djojohadikusumo Miliki Saham di PT Tambang Mas Sangihe

Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.

Photo :
  • Akun X Prabowo @prabowo


Potensi Besar Gabung

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menganalisa PPP punya potensi besar gabung ke koalisi pendukung Prabowo. Dia menyebut gerak-gerik PPP sudah terlihat ingin bergabung ke kubu Prabowo.

"Memang dari awal PPP pasti bergabung atau ingin bergabung potensinya besar, hampir 90 persen untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis Prabowo," kata Igor, dikutip dari Antara, Selasa, 16 April 2024.

Igor menganalisa demikian karena melihat manuver elite PPP seperti melipirnya mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno saat halalbihalal ke rumah Prabowo Subianto di Hambalang pada Kamis, 11 April 2024.

Bagi dia, manuver Sandiaga sebagai gestur politik tanda ingin masuk ke kubu Prabowo.

Lalu, gestur kedua soal omongan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Rommy tentang kemungkinan besar partai berlogo Kabah itu masuk ke koalisi Prabowo.

"Romahurmuziy mengatakan bahwa peluang PPP bergabung dengan Prabowo-Gibran itu lebih positif daripada di luar pemerintahan karena partai kecil jadi oposisi enggak ada yang ndengerin (mendengarkan)," kata Igor.

Kemudian, dia menyorot dinamika terbaru yakni pernyataan serta langkah Plt Ketum PPP Mardiono yang datang pada acara halalbihalal di kantor DPP Golkar,  Senin, 15 April 2024.

Plt Ketua Umum PPP Mardiono.

Photo :
  • istimewa
Presiden Prabowo Subianto Harus Turun Tangan Berantas Mafia Impor Bawang Putih

Cicipi Kekuasaan

Namun, pakar politik Ujang Komarudin menyampaikan analisanya terkait parpol yang berpeluang jadi oposisi. Menurut dia, dinamika itu akan terlihat pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres pada Senin, 22 April 2024.

Ujang menuturkan dalam politik, pihak pemenang kompetisi pemilu akan disanjung hingga 'dikerubungi' oleh rekan seperjuangan dan rival politik. Bagi dia, hal itu wajar karena berada di barisan pemenang akan mencicipi kekuasaan. Berbeda bila di luar pemerintahan akan merasakan posisi yang pahit.

Tapi, ia menekankan untuk PPP sulit jadi oposisi jika melihat DNA parpol berlambang kabah itu. Begitupun DNA PKB hingga Nasdem.

"Sekarang saya lihat kubu Prabowo terus gencar merayu PDIP melalui pertemuan dengan Megawati. Harapan saya PDIP, PKS masih bisa jaga barisan oposisi saat Prabowo berkuasa," tutur Ujang.