Viral Pegawai Kristen Jadi Petugas Haji, Kemenag: Wajar Tak Salahi Aturan
- Tangkapan layar Kompas TV
Cerita Kita –Netizen dihebohkan dengan salah satu pemberitaan yang menyebut pegawai Kementerian Agama (Kemenag) yang beragama non-muslim (Kristen dan Katolik) menjadi petugas haji.
Pelibatan dua orang Pegawai Kemenag Kota Parepare yang beragama Kristen dan Katolik pada Panitia Pemberangkatan Jemaah Haji dari Kota Parepare ke Embarkasi UPG Makassar pada tahun 2024 ini menjadi sorotan bahkan viral di media sosial.
Para netizen ramai-ramai mengkritik Kemenag yang dinilai warganet itu sebagai toleransi yang kebablasan dan merusak ajaran agama. Mereka mempertanyakan apakab tidak ada lagi pegawai muslim sehingga non muslim menjadi petugas haji.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare dalam keterangan persnya, Jumat, 17 Mei 2024, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan hal yang wajar dan tidak ada suatu aturan yang dilanggar.
Menurut Kemenag, petugas haji yang beragama Kristen dan Katolik itu tergabung dalam Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan (Mengantar dan Menjemput) Jemaah Haji asal Kota Parepare yang tergabung pada Kloter UPG 3.
"Mereka hanya sebatas mengantar jemaah sampai ke Embarkasi UPG di Asrama Haji Sudiang, bukan menjadi PPIH yang berangkat ke Saudi Arabia. Banyak komentator/netizen yang menyangka bahwa panitia tersebut sampai ke Arab Saudi sehingga terjadi penolakan," tulis Kemenag
Kemenag menerangkan Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji asal Kota Parepare terdiri dari Pegawai Kementerian Agama, dan berbagai unsur pada Pemerintah Daerah Kota Parepare seperti Bagian Kesra Setdako, Dinas Kesehatan, Polresta, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Kominfo. "Tidak ada suatu keharusan semua petugas tersebut harus beragama Islam," ungkapnya