Polemik 5 Tokoh Muda NU ke Israel, Gus Dur-Gus Yahya Ikut Terseret
- @zenmaarif
Gus Ipul juga menyayangkan klaim lima warga Nadhliyin yang bertemu Presiden Israel mengikuti legacy mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan melakukan dialog antaragama, termasuk ke Yahudi Israel.
"Ini kan seperti enggak ada hujan, enggak ada angin, tiba-tiba ada pertemuan, mungkin dia mengklaim sebagai salah satu upaya yang dulu dirintis oleh Gus Dur. Itu mungkin ininya (maksud) dia. Tapi mana? Kalau kita lihat dia foto sama Presiden Israel, senyum-senyum disitu, sementara Israel menggempur sekolah-sekolah di Gaza, ini ironis sekali," ujarnya
Gus Ipul tak menampik Gus Dur sebagai Ketua PBNU pada tahun 1994 pernah ke Israel atas undangan Perdana Menteri Israel Shimon Peres untuk melakukan dialog antaragama. Gus Dur kembali mengunjungi Israel di tahun 1997 dan tahun 2003.
Meskipun kunjungan Gus Dur ke Israel saat itu menuai pro kontra, tak sedikit yang mengecam kunjungan tersebut karena kekejaman Israel terhadap warga Palestina. Lagipula Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Gus Dur walaupun dicap liberal terus mendorong dialog antar agama, dan menjalin hubungan dengan semua pihak, termasuk komunitas Yahudi Israel. Uniknya, sekalipun dicap dekat dengan Israel, Gus Dur tetap dihormati tokoh Palestina.
Namun, bagi Gus Ipul, apa yang dilakukan kelima aktivis muda NU ke Israel berbeda dengan Gus Dur di masa lalu yang melakukan dengan penuh visioner sekalipun ditentang banyak pihak, termasuk dari kalangan NU.
"Nah justru saya belum nemu sambungannya dimana, kalau Gus Dur dulu misalnya waktu ke Israel itu dilaporkan ke kyai-kyai, diskusi dengan kyai-kyai, ada yang setuju, ada yang tidak, itu biasa. Setelah ketemu Gus Dur melaporkan lagi ke kyai-kyai," terang Gus Ipul