Sebut Penerapan BMAD Tidak Tepat, Indef Tantang KADI Buktikan Kredibilitas Data

Ilustrasi keramik
Sumber :

Sementara dari KADI sendiri penjualan dalam negeri malah meningkat, sehingga anggapan merugikan industri dalam negeri dipertanyakan. “Justru penjualan dari dalam negeri domestik di (dalam) analisis KADI ini justru malah meningkat. Nah ini kan kami mempertanyakan juga gitu ya apakah memang sebetulnya BMAD itu tepat atau tidak?,” tanyanya.

Demurrage Impor Beras, Pengamat: Ada Konsekuensi Hukum Yang Harus Ditanggung Para Mafia

Lanjut Andry menyampaikan dari segi penyerapan tenaga kerja, Harga Pokok Penjualan (HPP), investasi yang masuk juga tercatat mengalami peningkatan, ini menjadi pertanyaan yang besar bagi masyarakat apakah KADI tepat merekomendasikan BMAD sebesar itu.

“Tidak hanya itu dari segi produksi dan segi tenaga kerja ada peningkatan tenaga kerja di sana, ada dari segi HPP, dari segi investasi itu cukup meningkat. Nah ini kan publik juga mempertanyakan apakah memang tepat begitu diberikan,” katanya.

BMAD Ubin Keramik, RI Berpotensi Kehilangan Surplus Perdagangan Rp 129 T dari China

“Menurut saya juga kritik terhadap KADI itu sendiri bahwa jika memang harus dikenakan BMAD tolong analisis dari hasil yang disampaikan ini harusnya bisa memberikan justifikasi yang kuat begitu,” tambahnya.

Andry khawatir jika tuduhan dumping itu tidak terbukti akan menjadi blunder bagi perdagangan dalam negeri, pasalnya nilai ekspor Indonesia ke Cina juga cukup besar. Cina, kata Andry, bisa melakukan retaliasi produk-produk Indonesia atau dikenakan tarif balasan.

Demurrage Impor Beras, Rusak Sektor Politik dan Ekonomi

“Kita memang sebetulnya ada beberapa perjanjian juga perdagangan dan juga kita tahu juga bahwa kita melakukan ekspor yang tidak sedikit begitu ke Cina yang kami takutkan adalah kalau memang praktik-praktik dumping ini memang sebetulnya tidak terbukti dan juga mungkin ada gugatan dari Cina terhadap hasil KADI ini,” ungkapnya.

“Kami takutkan retaliasi itu terjadi untuk komoditas yang lain apalagi kalau kita berbicara komoditas-komoditas strategis pertambangan dan juga perkebunan yang saat ini banyak kita ekspor ke Cina dan juga komoditas-komoditas hilirisasi, terutama ini takutnya ketakutan dari kami adalah Cina mencoba untuk melakukan retaliasi begitu,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title