M. Qodari sebut Solo Butuh Figur yang Mampu Lanjutkan Kesuksesan Jokowi-Gibran jadi Wali Kota

M. Qodari saat acara Konsolidasi Relawan
Sumber :

Solo – Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan Solo saat ini menjadi kota maju dan hebat. Kemajuan Kota Solo setelah dipimpin oleh Gibran Rakabuming Raka yang kini terpilih menjadi wakil presiden pada Pilpres 2024 telah mengalami perkembangan yang pesat.

Jelang Dilantik, Prabowo Tiba di DPR Mengenakan Beskap Betawi

Hal itu dikatakan Qodari dalam kegiatan Konsolidasi Relawan Sahabat Bang Ara dan Stefanus Gusma, yang dilaksanakan di Wisma Dewa Dewi, Kota Solo, Senin, 5 Agustus 2024.

Menurut Qodari, kemajuan Kota Solo sebagai buah dari kesuksesan Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka harus diteruskan oleh pemimpin berikutnya.

Jelang Pelantikan, SKPI Gelar doa bersama untuk Prabowo

 Qodari menyebut dua alasan kenapa pembangunan di Kota Solo harus dilanjutkan. Pertama, demi menjaga estafet pembangunan yang telah dilakukan Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka.

“Solo ini kan di era Pak Jokowi dan Mas Gibran sudah sangat maju, saya sendiri kemarin keliling kedua programnya Mas Gibran. Pertama ke Pasar Jongke, pasar penampilan sangat bagus kayak mall dan di dalamnya pedagang ditata dengan sangat rapi, dengan sangat baik," ujar Qodari, Senin, 5 Agustus 2024.

Dipimpin Prabowo-Gibran, RI Diharap Mampu Manfaatkan Bonus Demografi demi Indonesia Maju

"Kemudian kedua, saya ke Taman Balekambang itu juga bagus sekali mengingatkan saya kepada Taman Botanica di Singapura,” tambahnya

Dikatakan Qodari, revitalisasi Pasar Jongke dan Taman Balekambang merupakan bagian dari 17 program prioritas pembangunan Kota Solo yang harus dijaga dan harus dilanjutkan oleh walikota pengganti Gibran agar kemajuan Kota Solo tidak berhenti.

“Saya kira dari 17 program prioritas Mas Gibran, kalau tidak salah itu mayoritas sudah dilaksanakan walaupun masih belum 5 tahun tetapi mayoritas sudah dilaksanakan,” ucapnya.

“Nah tinggal beberapa yang belum dilaksanakan ini harus dilanjutkan. Jadi isu keberlanjutan atau estafet program dan kepemimpinan itu sesuatu yang sangat penting untuk dilaksanakan di Kota Solo supaya kemajuan yang sudah ada ini bisa berlanjut,” imbuhnya.

Alasan kedua, Qodari menuturkan supaya kemajuan yang sudah dirintis oleh Presiden Jokowi maupun Gibran semasa menjadi walikota bisa tetap terjaga kualitasnya dan bisa merawatnya dengan baik.

"Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana program-program yang sudah begitu bagus sudah diresmikan dapat dipertahankan kualitasnya harus dirawat. Saya kemarin misalnya ke taman Balekambang, itu ternyata di musala airnya mati padahal baru diresmikan kemudian toiletnya juga airnya kecil,” tuturnya.

“Nah yang kayak gini kan tantangan bangsa kita, terutama masyarakat Solo dan pemerintahan di Solo untuk terus melanjutkan. Jadi singkatnya apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi Mas Gibran itu harus dilanjutkan,” jelas Qodari.

Diketahui, sejumlah program pembangunan di Solo dinilai lancar dan lebih baik setelah Gibran menjabat. Terdapat 17 program prioritas pembangunan Kota Solo. Di antaranya adalah pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed, pembangun Islamic Center, revitalisasi Solo Technopark, Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo.

Kemudian revitalisasi Ngarsapura dan Koridor Gatot Subroto (Gatsu), revitalisasi Solo Safari, pembangunan Selter Manahan, revitalisasi Lokananta, revitalisasi Taman Balekambang, revitalisasi Sri Kayu Gilingan, revitalisasi Pasar Jongke, revitalisasi Pura Mangkunegaran, pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi.

Pembangunan lainnya juga ditujukan untuk PLTSA Putri Cempo, revitalisasi Gor Indoor Manahan, penataan kawasan Kumuh Semanggi-Mojo, dan revitalisasi kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo).

Dari 17 prioritas pembangunan tersebut, ada proyek yang masih belum rampung hingga saat ini. Yakni pembangunan Islamic Center di Masjid Sheikh Zayed, revitalisasi keawasan Keraton Solo, pembangunan PLTSA Putri Cempo yang baru terbakar.

Kemudian revitalisasi Gor Indoor Manahan, pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi, revitalisasi Pasar Jongke, revitalisasi Solo Safari tahap dua, dan Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo.