Analisa Pengamat soal Peluang Menang Repol-Ardo di Pilkada Kampar
Jakarta – Peta politik pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kampar periode 2024-2029 semakin mengerucut. Beberapa kandidat mulai muncul dengan klaim basis masing-masing.
Kabupten Kampar dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 600 ribu lebih tentu menjadi salah satu lumbung suara potensial dalam peta politik Provinsi Riau tahun 2024 ini. Sehingga akan terjadi tarik menarik dalam arah koalisi partai-partai maupun tokoh-tokoh politik baik di Riau maupun di Kampar sendiri.
Salah satu tokoh yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kampar adalah Rahmat Jevary Juniardo atau akrab di sapa Bung Ardo, putra Jefry Noer, mantan Bupati Kampar 2 periode.
Pengamat politik Riau, Tito Handoko mengatakan dinamika politik yang terjadi di Kampar sangat unik dan rumit. Oleh karena itu, dia memberi pandangan, bagi tokoh politik, bila ingin membangun koalisi menghadapi Pilkada Kampar semestinya mempertimbangkan aspek keterwakilan dari suku-suku yang ada.
Untuk diketahui, Kampar sendiri terdiri dari bermacam-macam suku dan terbagi oleh beberapa wilayah. Dan masing-masing suku maupun wilayah punya arah dukungan politik sendiri-sendiri berdasarkan kepentingan mereka masing-masing.
Adapun suku besar di Kampar yaitu suku Ocu atau suku asli secara persentase berkisar 40 persen. Kemudian suku Jawa 33 persen, lalu ada suku Minang 17 persen, 8 persen suku Batak dan 2 persen untuk suku lain-lain.
"Idealnya kandidat dari Suku Ocu diduetkan dengan Suku Jawa. Harus ada kombinasi representasi keterwakilan suku bila ingin membangun koalisi yang kuat dengan peluang kemenangan cukup besar," ujar Tito Handoko, Sabtu 17 Agustus 2024.