Pilgub Kaltim Makin Dekat, Elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji Kokoh di Posisi Teratas

Bakal Cagub-Cawagub Kaltim Rudy Mas'ud (kanan) dan Seno Aji (kiri)
Sumber :

Samarinda – Panel Survei Indonesia (PSI) menggelar survei mengenai preferensi politik masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) menjelang Pilkada yang dijadwalkan pada 27 November 2024. Pengumpulan data dilakukan periode 22 September hingga 4 Oktober 2024. 

Siap Majukan Generasi Muda Sumsel, Riezky Aprilia: Era Baru, Semangat Baru

Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan kuesioner terstruktur. Direktur Eksekutif PSI, Mahendra Zaini, menjelaskan bahwa survei ini melibatkan 1.600 responden yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim. 

Metode yang diterapkan adalah multistage random sampling, yang memungkinkan pengambilan sampel secara acak dengan strata tertentu. "Margin of error survei ini sekitar 2,44% pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil survei menunjukkan beberapa temuan menarik,” kata Zaini.

Survei Pilkada Kudus: Elektabilitas Sam'ani-Bellinda di Media Sosial dan Online Tertinggi

Zaini menyatakan, salah satu temuan penting adalah tingkat pengenalan masyarakat terhadap kedua pasangan calon kepala daerah Kaltim menjelang Pilkada sudah tergolong tinggi. Secara umum, pengenalan terhadap kedua nama calon sudah mencapai lebih dari 72%.

Dengan tingkat pengenalan yang signifikan ini, Zaini menilai, masyarakat sudah cukup mengenal kandidat calon kepala daerah yang akan mereka pilih. 

Pilkada Jakarta, Elektabilitas Pramono-Rano Karno 52,6% Kalahkan Ridwan-Suswono

"Untuk pengenalan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim, petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi mencapai 89,1%, sementara pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji memperoleh angka 87,4%," kata Zaini.

Zaini mengungkapkan, dalam hal tingkat kesukaan, pasangan calon gubernur Rudy Masud dan wakil gubernur Seno Aji meraih 81,9%, sedangkan pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi hanya sebesar 64,4%. Hal ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa masyarakat lebih menyukai calon dari Rudy Masud-Seno Aji. 

Dikatakan, tingkat elektabilitas juga menjadi sorotan penting dalam survei ini. Secara "top of mind", pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Rudy Masud-Seno Aji mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan dukungan 51,7%.

Di sisi lain, pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi dipilih oleh 36,4% responden, sementara 12,9% menyatakan tidak memilih. Ketika menggunakan simulasi kertas suara, kedua pasangan calon mengalami peningkatan suara. 

Pasangan Rudy Masud-Seno Aji meraih elektabilitas tertinggi dengan 56,7%, sementara pasangan petahana mendapatkan 38,9%, dan 4,4% responden tidak memilih. 

Tingkat kemantapan pilihan masyarakat terhadap pasangan Rudy Masud-Seno Aji juga cukup kuat, mencapai angka 89%, sedangkan pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi berada di angka 88,7%. "Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa yakin akan pilihan mereka," kata Zaini.

Sementara itu, mengenai kesadaran publik tentang Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024, hasil survei menunjukkan bahwa tingkat awareness sudah merata di Kaltim mencapai rata-rata 80% di tujuh kabupaten dan tiga kota. 

"Antusiasme untuk berpartisipasi dalam Pilkada juga terbilang tinggi, mencapai 85,3%," kata Zaini.

Survei juga mengidentifikasi beberapa isu yang diharapkan masyarakat dari hasil pilkada mendatang. Sebanyak 87,7% responden berharap pemimpin baru dapat menciptakan lapangan kerja, sedangkan 89,8% berharap harga sembako dapat terjangkau. 

Selain itu, 80,7% responden mengharapkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan di tujuh kabupaten dan kota di Kaltim. 

Sebanyak 89,6% juga menginginkan biaya pendidikan yang murah dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta 78,9% berharap akan ada sarana dan prasarana kesehatan gratis. 

Zaini menegaskan, bahwa hasil survei ini memberikan gambaran yang jelas mengenai pilihan politik masyarakat Kaltim menjelang pilkada. 

"Pasangan Rudy Masud-Seno Aji terlihat berpotensi besar untuk memenangi Pilkada Kaltim" ujar Zaini. 

Diungkapkan, harapan masyarakat terhadap pemimpin yang terpilih, terutama terkait penciptaan lapangan kerja, harga bahan pokok, infrastruktur, biaya pendidikan, dan fasilitas kesehatan gratis—semuanya di atas 75%.

Menurut Zaini, ini menunjukkan adanya kekecewaan yang mendalam dari masyarakat Kaltim terhadap kepemimpinan Isran Noor dan Hadi Mulyadi selama lima tahun terakhir. 

"Meskipun Kalimantan Timur kaya akan sumber daya alam, masyarakatnya merasa belum merasakan peningkatan kesejahteraan yang signifikan," ujarnya.