Pemerintah Perkuat Sinergi dengan Kampus Optimalkan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan

Menkomdigi Meutya Hafid dalam acara diskusi di UGM Yogyakarta
Sumber :

Saat yang sama Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menambahkan bahwa penguasaan teknologi memerlukan peningkatan kapasitas manusia. “AI hanya bisa bekerja dengan data. Tetap manusia yang mengendalikan, sehingga kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama,” ujar Nezar seraya menambahkan bahwa perkembangan pesat AI yang kini mendekati kecerdasan buatan umum (artificial general intelligence).

UGM sebagai Pusat Inovasi dan Pengembangan AI

Sementara Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, menyatakan kebanggaannya karena UGM menjadi tuan rumah acara ini. “Ini adalah kehormatan bagi UGM. Kehadiran Menteri memungkinkan kami mendengar langsung strategi pemerintah menghadapi tantangan teknologi di masa depan,” ungkapnya.

Arief pun menambahkan bahwa UGM memiliki komitmen kuat untuk menjadi aktor penting dalam memanfaatkan AI bagi kepentingan bangsa. Kampus ini terus mendorong penelitian dan pengembangannya, termasuk integrasinya dalam sektor kesehatan, pendidikan dan sektor lainnya.

Salah satu inovasi UGM misalnya pemantauan kerusakan jalan tol menggunakan AI, yang mempercepat proses tanpa mengurangi keakuratan. Selain itu, teknologi tersebut juga dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit seperti tumor, malaria, dan penyakit mata, yang meningkatkan akses layanan kesehatan di wilayah terpencil.

UGM juga telah membuka program magister kecerdasan buatan dengan konsentrasi “Applied AI in Business”, yang melatih mahasiswa untuk memanfaatkan AI dalam dunia bisnis. Kerja sama dengan Microsoft telah dilakukan untuk mendukung literasi digital sivitas akademika.

Kolaborasi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan