Survei Pilkada Kukar: 72,3 % Warga Tolak Edi Damansyah Jabat Bupati Tiga Periode
"Begitu juga ketika 1480 responden diuji untuk memilih pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara dengan simulasi pencoblosan dengan surat suara," kata Frika.
Hasilnya, sambung Frika, pasangan nomor urut 3 Dendi Suryadi-Alif Turiadi meraih suara sebanyak 62,7%, Pasangan Calon nomor urut 1 Edi Damansyah-Rendi Solihin mendapat suara sebanyak 30,8%, pasangan nomor urut 2 ,Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais mendapatkan suara sebanyak 2,3%, dan kartu suara yang tidak dipilih atau dicoblos sebanyak 4,2%
WRC juga melakukan survei dari pilihan secara Top of mind dimana respoden diberikan kebebasan untuk memilih nama yang dipilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara jika pilkada digelar hari ini.
Hasilnya, nama pasangan nomor urut 3 Dendi Suryadi-Alif Turiadi disebut dan dipilih sebanyak 57,4% kemudian nama Edi Damansyah-Rendi Solihin disebut dan dipilih sebanyak 21,4% dan nama pasangan Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais disebut dan dipilih sebanyak 1,1%. Sementar sebanyak 20,1% tidak memilih dan memilih nama lainnya.
Menurut Frika ,hasil survei ini juga memotret Persepsi masyarakat Kutai Kartanegara terkait Kinerja Edi Damansyah-Rendi Solihin selama memimpin Kabupaten Kutai Kartanegara selama Dua periode. ,dan hasilnya sebagai berikut Sebanyak 72,3 warga Kukar tidak menginginkan Edi Damansyah memimpin Kabupaten Kukar kembali dengan alasan sudah menjabat sebagai bupati Dua periode Kutai Kartanegara.
Lebih lanjut, selama 5 tahun terakhir sebanyak 26,7% menyatakan kinerja Edi Damansyah-Rendi Solihin sangat tidak memuaskan dan sangat buruk dan sebanyak 40,3% menyatakan tidak memuaskan dan buruk dan sebanyak 25,1% menyatakan sangat puas dan puas dan baik kinerja 5 tahun terakhir dari pemerintahan Edi Damansyah-Rendi Solihin , dan sebanyak 7,9% abstain
"Ketidakpuasan masyarakat Kutai Kartanegara terhadap kinerja Edi Damansyah-Rendi Solihin sangat beralasan karena dalam temuan survei yang melatarbelakangi ketidakpuasan masyarakat diantaranya sebanyak 70,3% warga Kutai Kartanegara mengeluh tentang buruknya infrastruktur untuk konektivitas antarwilayah," kata Frika.