Lemah Tata Kelola Dinilai jadi Penyebab Potensi BUMD Belum Tergali Optimal
- Istimewa
Dia menyinggung belum optimalnya itu karena lemahnya tata kelola, rendahnya inovasi, serta perbedaan persepsi dalam memahami fungsi dan filosofi pendiriannya.
"Untuk itu penting menyamakan persepsi bagaimana mengelola BUMD secara profesional, transparan dan akuntabel sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah," jelas Yusharto.
Sementara, Analis Kebijakan Ahli Utama DPD RI Reydonnyzar Moenek menjelaskan penting untuk melakukan refleksi kritis terhadap kondisi aktual BUMD. Hal ini baik dari sisi regulasi maupun praktik lapangan.
Dia mengatakan, BUMD menghadapi berbagai dinamika yang perlu segera disikapi. Menurutnya, masih ada kesenjangan pemahaman yang cukup mendasar terkait apa itu BUMD dan bagaimana seharusnya dikelola.
“Ada persepsi, ada pemahaman (terkait BUMD), benarkah kita punya persepsi pemahaman apa itu BUMD?” ujarnya.
Lebih lanjut, dia bilang pentingnya memahami dinamika pengelolaan BUMD secara lebih mendalam. Hal itu dengan pendekatan verstehen yaitu cara untuk memahami fenomena secara menyeluruh, termasuk dari aspek filosofis dan regulatif.