Pemula Wajib Tahu! Ini Alasan Penting Mengetahui Batas Kemampuan saat Mendaki Gunung

Tim SAR saat evakuasi pendaki di Gunung Rinjani.
Sumber :
  • Antara FOTO

Jakarta - Bagi pemula yang minat mendaki gunung mesti mengetahui beberapa faktor penting. Salah satunya mesti mengetahui batas kemampuan diri sebelum menanjak gunung.

Heboh Gibran Diusulkan Ngantor di IKN, DPR Bilang Begini

 

Demikian disampaikan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Subspesialis Ortopedi Tulang Belakang dr. Andra Hendrianto, Sp.OT(K). Bagi dia, factor itu sangat berpengaruh untuk para pemula agar mengetahui batas kemampuan diri terlebih dahulu sebelum memutuskan mendaki gunung.

Pertamina Luncurkan Sistem Perizinan Digital Berbasis Geospasial, Cegah Kerugian Hingga USD 25 Juta

 

"Nomor satu, tahu diri. Ya betul, sadar diri, sadar kemampuan. Saya akan kembali mengulang-ulang bahwa kita harus tahu batasan diri kita," kata Andra di Jakarta dikutip pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Lagi Hot, Heboh Gibran Diusulkan Berkantor di IKN

 

Dijelaskan dia, sejumlah insiden kecelakaan yang terjadi pada pendaki akhir-akhir ini itu diduga karena pemula yang tak perlu terburu-buru agar sampai ke puncak gunung. Dkter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu mengingatkan mendaki ke puncak gunung memerlukan tenaga dan usaha yang lebih banyak.

 

Lebih lanjut, ia juga menuturkan agar tak melakukan hal-hal berbahaya saat mencoba hobi baru. Dia mengibarat anggota baru di gym, pemula yang hanya memiliki kemampuan mengangkat barbel seberat 5 kilogram seperti memaksakan diri mengangkat berat 20 kilogram.

 

"Ini dalam tanda kutip sok keren, jadi sebenarnya itu yang paling harus dihindari. Kita harus tahu batasan kita, bahwa tidak ada proses yang instan," jelas Andra.

 

Menurut dia, sebelum mendaki akan lebih baik jika pemula perlahan-lahan melatih kemampuan diri untuk terhindar dari kecelakaan seperti jatuh atau patah tulang.

 

"Tiba-tiba mau naik Gunung Rinjani atau tiba-tiba mau naik Gunung Everest (jika tidak latihan) tidak akan selamat," ujarnya.

 

Untuk diketahui, ada sejumlah kabar menyedihkan datang dari Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada Sabtu (21/6), wisatawan asal Brasil, Juliana Marins terjatuh hingga tewas saat hendak mendaki ke puncak gunung.

 

Setelah upaya pencarian selama empat hari, jasad Juliana ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter pada Selasa (24/6). Wanita 27 tahun itu baru dapat dievakuasi pada Rabu (25/6) karena medan ekstrem dan cuaca buruk.

 

Lalu, ada seorang pendaki asal Swiss berinisial BE dikabarkan terjatuh di Gunung Rinjani pada saat perjalanan turun ke Danau Segara Anak setelah summit pada Rabu (16/7).

 

Saat ditemukan, BE mengalami patah tulang kaki. BE juga mengalami luka di bagian kepala. Meski demikian, ia dilaporkan berada dalam kondisi selamat.

 

BE saat itu memulai pendakian melalui jalur Sembalun pada Selasa (15/7). (Ant)