Marak Fenomena Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Berikut Penjelasan dan Faktor Penyebabnya

Ilustrasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Sumber :
  • Pexels/Karolina Grabowska

Cerita Kita – Peristiwa atau kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) belakangan banyak diperbincangkan dan ramai di kalangan masyarakat.

5 Mobil Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Ada yang Sampai Terbalik

 

Beberapa deretan artis mulai Lesti Kejora dan baru-baru ini Venna Melinda mengalami dugaan KDRT. 

Keutamaan Puasa Tasua, Asyura, dan Amalan yang Bisa Dilakukan Pada Bulan Muharram

 

Kasus kekerasan dalam rumah tangga masih menjadi persoalan yang tidak ada habisnya. KDRT merupakan tindakan yang dilakukan di dalam rumah tangga baik oleh suami, istri, ataupun anak.

Drama Korea The Uncanny Counter Season 2 Segera Tayang, Bagaimana Perjalanan So Mun berlanjut?

 

Dampaknya KDRT bisa berefek buruk terhadap keutuhan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan. Bahkan tidak sedikit jumlah kasus KDRT yang menimpa berbagai kalangan.

 

Cerita kita merangkum dari berbagai sumber, jumlah kasus KDRT yang terhimpun dari tanggal 1 Januari 2022 hingga real time Oktober 2022 ada  sekitar 18.176 kasus KDRT. Dimana 2.929 dialami oleh laki-laki dan 16.672 dialami oleh perempuan.

 

Semua orang berpeluang menjadi korban ataupun pelaku kekerasan dalam rumah tangga. Tetapi di Indonesia sendiri sebagian besar korban KDRT adalah perempuan.

 

Kekerasan dalam rumah tangga juga dibagi menjadi beberapa kategori, diantaranya kekerasan emosional, intimidasi dan ancaman, kekerasan fisik, serta kekerasan seksual.

 

Lalu apa yang menjadi faktor penyebab adaya kekerasan dalam rumah tangga? Berikut ulasannya.

 

1. Konstruksi Sosial

Karena anggapan bahwa konflik di dalam hubungan rumah tangga adalah hal yang wajar, banyak orang berfikir bahwa persoalan tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Hingga wanita atau korban memilih diam atas perlakuan kasar yang diterima.

 

2. Kekuasaan yang Tidak Seimbang 

Suami sebagai kepala rumah tangga terbentuk karena unsur dan norma kebudayaan tertentu, sampai hal tersebut dirasa bisa menguntungkan suami sehingga tercipta gagasan bahwa suami punya kekuasaan terhadap istri.

 

3. Ketergantungan Finansial Kepada Pasangan

Fenomena satu ini kerap ditemui, karena biasanya istri bergantung kepada suami dengan alasan tidak bekerja. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor pemicu pasangan berlaku sewenang-wenang. 

 

4. Pendidikan Rendah

Penelitian menunjukkan perempuan dengan pendidikan menengah lebih rendah mengalami risiko KDRT. Umumnya makin tinggi pendidikan wanita, maka mereka akan siap untuk melawan hal-hal yang tidak diinginkan

 

Itu dia beberapa faktor penyebab fenomena KDRT. Yang perlu ditegaskan yakni cukup banyak faktor penyababnya selain beberapa hal di atas. Semoga bermanfaat.