Antisipasi Rabies! Kenali Penyebab, Gejala, Hingga Pencegahannya - Cerita kita

Ilustrasi Anjing Rabies
Sumber :
  • Pexels/Sadi Gökpınar

Cerita Kita – Jagat dunia maya dihebohkan dengan kasus rabies yang menimpa salah satu anak di kawasan Buleleng, Bali. Hingga Sabtu (17/06/2023) pagi hastag "Rabies" masih menjadi trending topik pembicaraan warganet di media sosial Twitter.

Penyakit Autoimun Lagi Meningkat Dramatis di RI, Yuk Cegah dengan Gaya Hidup Sehat

Salah satu akun, @kegblgnunfaedh sempat membagikan video dimana ada seorang anak perempuan berusia 5 tahun yang tengah dalam upaya perawatan setelah dikabarkan digigit anjing peliharaannya.

Dalam keterangan unggahan tersebut, dikatakan bahwa anak tersebut akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat.

Makanan Bersantan Jangan Dipanasin Berulang Kali, Gak Baik Buat Kesehatan

Peristiwa ini pun menuai banyak respon dari warganet, seperti @Floellajoys yang turut berempati dalam cuitannya "Turut berduka cita". Ada pula komentar dari akun @YunATatsa "Harus lebih aware sama hewan peliharaan guys sekarang. Jangan lupa vaksin rabies secara berkala".

Dikutip dari laman upk.kemkes.go.id bahwa rabies kembali menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hingga bulan April 2023 disebutkan bahwa jumlah kasus gigitan hewan penular rabies di Indonesia mencapai 31.113 kasus, sementara ada 23.211 kasus gigitan yang sudah mendapatkan vaksin anti rabies, dan 11 kasus kematian akibat rabies.

Waspada! Flu Singapura Lagi Merebak Sasar Anak, Nih Bedanya Sama Sariawan dan Cacar

Perlu diketahui rabies merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh sekelompok virus atau disebut lyssavirus dan bisa menyerang hewan sekaligus menularkannya ke manusia melalui gigitan, air liur, atau cakaran.

Hewan utama penular rabies adalah anjing, namun ada beberapa hewan lain yang dapat menularkan virus rabies ke manusia diantaranya kelelawar, kucing, dan kera.

Cerita kita merangkum dari berbagai sumber, virus rabies dapat menginfeksi sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan neuorologis cukup parah. Seperti perubahan perilaku abnormal dan agresif, halusinasi, hingga hidrofobia atau takut air.

Oleh sebab itu pasien yang terkena rabies bisa dikatakan sulit sembuh karena munculnya gejala hidrofobia, mengingat hal tersebut dapat membuat pasien mengalami dehidrasi.

Lalu mengapa rabies dapat menyebabkan penderitanya hidrofobia?

Virus rabies memengaruhi bagian otak sebagai pengontrol seseorang ketika berbicara, menelan, serta bernafas. Tak hanya itu, pengaruh dari virus yang berkembang biak dalam air liur ini bisa mengubah proses produksi air liur dan menyebabkan kejang otot sekaligus membuat penderita sulit menelan.

Akibat kesulitan dalam menelan, maka hal ini membuat pasien takut air atau hidrofobia karena rasa sakit yang dirasakan luar biasa ketika menelan cairan termasuk air.

Gejala Rabies

Munculnya gejala rabies dapat bervariasi antara lima hari sampai satu tahun. Akan tetapi pada umumnya, penyakit rabies muncul di hari ke 30-90 pasca digigit hewan yang terinfeksi.

Biasanya gejala awal dari penyakit ini diantaranya  demam, kesemutan, sakit kepala, lemas, hingga hilangnya nafsu makan. Gejala itu pun bisa berlanjut seperti kram otot, sesak nafas, halusinasi, serta koma.

Pertolongan Pertama

Apabila anda digigit hewan yang terinfeksi virus rabies, maka anda bisa membersihkan luka gigitan atau cakaran menggunakan air sabun selama 10-15 menit. Selain itu jika anda mengalami perdarahan, tekan bagian yang terluka dengan kain bersih atau steril untuk menghentikan pendarahan.

Oleskan juga cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine atau alkohol 70% pada luka. Sedangkan untuk pertolongan lanjutan segera datang ke rumah sakit agar bisa mendapatkan penaganan medis.

Pencegahan Virus Rabies

Mengetahui efek virus rabies yang membahayakan penderita, maka upaya pencegahan juga penting diterapkan. Tidak hanya bagi yang memiliki hewan peliharaan, namun juga siapapun yang kerap kali menemui hewan liar.

Jika anda mempunya hewan peliharaan seperti anjing atau kucing, pastikan hewan tersebut mendapatkan vaksinasi rabies secara rutin. Serta mencegah hewan peliharaan berada di luar rumah untuk menghindari kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi menyebarkan virus rabies.