Awas Serangan Jantung Mendadak, Cek Nih Gejala Peringatannya

Ilustrasi Serangan Jantung
Sumber :
  • Pixabay / Pexels

Cerita Kita – Di Tanah Air, serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang menyumbang kematian tertinggi. Penyakit yang dikenal sebagai silent killer itu mesti diwaspadai karena bisa menyasar seseorang secara mendadak.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Teuku Istia Muda Perdan, Sp.J.P, FIHA, menjelaskan ada beberapa ciri yang mesti diwaspadai dalam penyakit jantung. Salah satunya, jika kerap pingsan secara mendadak dalam menjalan aktivitas.

Menurut Dani, sapaan akrabnya, ciri pingsan itu terjadi saat menjalankan aktivitas berat seperti olahraga.

“Orang pingsan tiba-tiba nomor satu harus curiga itu kematian jantung mendadak sampai terbukti bukan. Jadi, (orang) harus waspada dengan sekitar,” kata Dani, Selasa, 14 Mei 2024.

Dia menuturkan ciri gejala lain yang dirasakan dalam serangan jantung mendadak adalah saat beraktivitas mengalami nyeri dada. Rasa nyeri itu dengan sesak yang berlebih. Selain itu, orang yang cepat lelah juga mesti jadi perhatian.

Dani menambahkan biasanya dalam kondisi normal, tubuh akan mengenali rasa tidak nyaman. Hal itu jika ada sesuatu yang tak biasa terjadi sehingga orang harus lebih memerhatikan kondisi fisik sebelum melakukan aktivitas berat.

Pun, dia menyebut faktor risiko lainnya seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi yang mesti jadi perhatian. Selain itu, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dinilai jadi salah satu pemicu meningkatnya risiko serangan jantung mendadak.

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu juga mengingatkan agar lebih waspada dengan riwayat keluarga meninggal muda karena jantung.

"Berarti kita ada risiko ke sana, dan riwayat kelainan jantung bawaan seperti katup jantung bocor dari lahir," jelas Dani.

Menurut dia, serangan jantung terjadi karena aliran darah ke jantung tersumbat sehingga menghentikan pasokan oksigen. Kondisi itu membuat irama jantung tak teratur dan akhirnya jantung berhenti bekerja sehingga menyebabkan kematian.

Dia bilang kejadian itu terhitung cepat hanya dalam 1-2 menit sehingga mesti cepat ditangani dokter.

Dani menyarankan agar orang dengan riwayat sering mengalami tanda fisik seperti pingsan atau nyeri dada, bisa melakukan pemeriksaan laboratorium atau melalui rekam jantung. Pemeriksaan kondisi jantung akan dilakukan dengan EKG rekam jantung, USG atau ekokardiografi untuk melihat kelainan struktur jantung. (Ant)



Penyakit Autoimun Lagi Meningkat Dramatis di RI, Yuk Cegah dengan Gaya Hidup Sehat